Jumat, 21 Mei 2010

Menunjukkan Belas Kasihan.

Kita tidak bisa bersahabat tanpa pengampunan. Karena kepahitan & dendam akan menghancurkan hubungan. Mungkin saat ini kita saling menyakiti dgn sengaja atau tidak sengaja. Cara terbaik agar kasih karunia Allah tetap ada di dlm diri kita adalah menciptakan & memelihara persekutuan/hubungan itu dgn belas kasihan.

"Hendaklah Saudara lemah lembut dan bersedia memaafkan; janganlah menaruh dendam. Ingatlah, Tuhan telah mengampuni Saudara, maka hendaklah Saudara mengampuni orang lain. Terutama sekali, jadikanlah kasih sbg penuntun hidup Saudara, sebab dgn demikian seluruh jemaat akan bersatu dlm keselarasan yg sempurna. Usahakanlah agar kedamaian hati yg berasal dari Kristus selalu ada dlm hidup dan hati Saudara, karena inilah tanggung jawab dan hak Saudara sbg anggota tubuh-Nya. Dan bersyukurlah senantiasa." (Kolose 3:13-15 FAYH).

Banyak yg enggan menunjukkan belas kasihan karena tidak memahami perbedaan antara kepercayaan & pengampunan. Pengampunan adalah "melepaskan masa lalu". Kepercayaan adalah 'meraih perilaku masa depan". Pengampunan harus segera diberikan, meski seseorang tdk memintanya. Kepercayaan harus kita bangun terus dr waktu ke waktu.

Jika seseorang menyakiti kita berulang-ulang, Allah memerintahkan kita untuk langsung mengampuni mereka, tetapi kita tdk diharapkan utk terus membiarkan mereka terus menyakiti. Kita tidak diharapkan utk segera dapat mempercayai mereka segera. Kita bisa memulai dgn membimbing mereka utk membuktikan bahwa mereka telah berubah utk tdk menyakiti sesama.
Kita perlu memulihkan kepercayaan, bersama mereka dgn saling mendukung di dalam doa. "Ajarkanlah hal-hal itu kpd orang lain dan nyanyikanlah dalam mazmur, puji-pujian, dan nyanyian-nyanyian rohani; nyanyikanlah bagi Tuhan dgn hati yg penuh syukur"(Kol.13:16 FAYH).
Kita harus mengampuni dan menghibur orang lain yg jatuh ke dalam dosa, sehingga mereka tidak menyerah ke dalam keputus-asaan.

Tuhan Yesus Memberkati.