Rabu, 24 November 2010

Pintu Kristus.

"Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10: 7-10).

Pada "pintu khusus" itu adalah satu-satunya jalan yg menghubungkan perjalanan hidup kita dng maksud-maksudBya bagi kehidupan selama di dunia hingga kelak menuju RumahNya. PintuNya adalah gerbang masuk utk melangkah ke dlm kehidupan rohani bersamaNya.

Seringkali kita berpikir bahwa jika segala sesuatu adalah kehendak Allah, segalanya akan terjadi dengan lancar dan tanpa sebuah usaha. Diperlukan sebuah pencapaian hingga ke pintu kesempatan utk berjuang. Kristus lah yg harus membuka pintu itu. Tetapi karena Allah telah menjadikan kita anggota tubuhNya, Dia memakai kita utk menggenapi maksud-maksudNya di bumi ini.

"Aku tahu apa yang kalian lakukan. Aku tahu bahwa kalian tidak seberapa kuat; kalian sudah menuruti ajaran-Ku dan setia kepada-Ku. Bagi kalian sudah Kubukakan sebuah pintu, yang tidak dapat ditutup oleh siapa pun juga." (Wahyu 3:8, BIS)

Tuhan Yesus memberkati.

Dia Mengetuk Dengan Lembut

"Aku selalu menertibkan dan menghajar setiap orang yg Kukasihi: Jadi, Aku harus menghajar kalian, kecuali kalau kalian mau meninggalkan dosa, lalu mencari Allah dengan gairah." (Wahyu 3:19 FAYH).

Sebelum masuk ke dalam diri kita, Yesus selalu mengetuk terlebih dahulu. Meski tidak menjadi keharusan bagiNya.
Namun hanya Yesus yg tahu persis isi hati kita sekalipun ada yg kita sembunyikan di lapisan hati yg terdalam. Karena hanya Yesus yg memiliki hak untuk menerobos ke titik terdalam jantung hati kita.Karena Dia yang memiliki tubuh kita, Dia yg memiliki hati kita. Tetapi Yesus tidak ingin sekalipun menggunakan hakNya utk menerobos masuk dgn paksa ke dalam hati kita.

Yesus mengetuk lembut pintu hati kita, agar kita merasakan sentuhanNya dan men dengarNya berkata: "Ini Kristus."

"Lihatlah! Aku berdiri di depan pintu sambil mengetuk. Kalau ada seseorang yg mendengar panggilan-Ku, lalu membukakan pintu, maka Aku akan masuk dan bersekutu dengan dia dan dia dengan Aku." (Wahyu 3:20 FAYH).

Tuhan Yesus Memberkati.

Lengan Allah

"BAGAIMANA engkau berani berkata kepadaku, "Larilah ke gunung-gunung mencari keselamatan," padahal aku telah mempercayakan diri kepada TUHAN?" (Mazmur 11:1, FAYH).

Mereka yg melayani Allah dgn segenap kerendahan hati dan sepenuh hati mereka adalah orang percaya yg paling berbahagia. Mereka adalah orang-orang yg berhubungan secara intim dgn Allah, bicara jujur pd Allah hingga hal-hal yg paling pribadi di dalam kehidupan mereka.

Mereka yg paling cepat berbicara ttg Tuhan Yesus adalah orang percaya yg menyadari betapa besar kasihNya yg telah menebus mereka. Dan mereka mengenal Tuhan Yesus sebagai sahabat yg Agung, Bapa yg Kudus, Raja Semesta yg ditinggikan. Mereka bisa, karena mereka penuh kepatuhan, penghormatan, gemetar penuh syukur sukacita thd Tuhan Allah.
Dan satu lagi, mereka telah menyingkirkan jauh-jauh cara-cara manusia--cara mereka sendiri-- dalam memperlakukan sahabat yg Agung, Bapa yg Kudus, Raja Semesta yg ditinggikan. Karena Lengan Allah yg menopang tubuh mereka, bukan sebaliknya.

"Tetapi TUHAN tetap berada di bait-Nya yg suci. Ia tetap memerintah dari surga. Dengan saksama diamat-amati-Nya segala sesuatu yg terjadi di bumi ini." (Mazmur 11:4, FAYH).

Tuhan Yesus Memberkati.

Pemulihan yang Lebih Besar

"Waktu Bartimeus mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sudah dekat, ia mulai berteriak, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah saya!". "Diam!" bentak beberapa orang kepadanya. Tetapi ia justru berteriak semakin keras. "Oh, Anak Daud, kasihanilah saya!" katanya berkali-kali. Ketika Yesus mendengar teriakan orang buta itu, Ia berhenti lalu berkata, "Suruhlah dia ke mari." Mereka memanggil orang itu. "Mujur benar engkau ini," kata mereka, "ayo, Ia memanggil engkau!" Bartimeus membuka jubahnya yg sudah tua itu serta melemparkannya ke tanah, lalu ia lompat berdiri dan mendapatkan Yesus." (Markus 10:46-50, FAYH)

Mari sejenak kita coba memposisikan diri seperti Bartimeus, seorang pengemis buta yg memiliki pengharapan besar akan mujizat Tuhan. Sebelum Yesus datang ke Yerikho, lewat tepat di depan ia yg duduk setiap di pinggir jalan, Bartimeus hanya bisa mendengar pembicaraan banyak orang ttg nubuat Yesus yg penuh kuasa mujizat.

Mungkin beberapa dari kita lebih sering meragukan kabar baik yg kita dengar. Karenanya beberapa dari kita selalu diliputi kecemasan dan takut jika harus melakukan perubahan di dlm iman dan di dlm sikap kita. Mungkin kita hanya dgn setengah hati saja utk dapat mempercayai bahwa Tuhan Yesus selalu menawarkan kpd kita penyembuhan total dan pemulihan yg menyeluruh di dlm hidup kita. Kita tahu Tuhan Yesus bersedia datang ke dalam setiap permasalahan dalam hidup ini. Namun jika kita masih ragu dan diliputi kecemasan, kita bisa ikuti teladan Bartimeus yg sepenuh hati di dlm keterbatasan kemampuan diri, namun mampu dgn sepenuh tenaganya meminta hal yg baik dan berkenan bagiNya. Karena Tuhan Yesus pun akan menghampiri kita dan menanyakan hal yg sama seperti kpd Bartimeus. Tuhan Yesus menawarkan kesembuhan total dan pemulihan yg lebih besar.
"Apa yg engkau ingin Kulakukan untukmu?" tanya Yesus. "Guru," kata orang buta itu, "saya ingin dapat melihat!" Lalu Yesus berkata kepadanya, "Baik, jadilah demikian. Imanmu telah menyembuhkan engkau." Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat, lalu mengikuti Yesus sepanjang jalan." (Markus 10:51-52 FAYH).

Tuhan Yesus Memberkati. 

Yesus yang Mengubah Hidup

"Tidak mungkin Kristus sepakat dgn Iblis. Apakah persamaannya antara orang Kristen dgn orang bukan Kristen? "Apakah hubungannya antara Rumah Tuhan dgn rumah berhala? Kita ini Rumah Tuhan, yaitu Allah yg hidup. Allah sendiri berkata, "Aku akan tinggal di tengah-tengah mereka, dan hidup bersama-sama mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku." (2 Korintus 6:15-16, BIS).

Bagi mereka yg telah melihat Yesus (benar-benar melihatNya), pasti mengalami banyak hal yg berbeda.
Sentuhan tanganNya membuat seorang pengemis buta bisa melihatNya, melihat langit dan bumi.
Lewat perintahNya, seorang yg lumpuh kakinya jadi sembuh dan bisa berjalan.
Dalam pelukanNya, hidup manusia yg semula kosong, diisi dgn tujuan yg sama dgnNya.
Hanya dgn satu keranjang saja, Yesus memberi makan ribuan orang.
Dengan satu perintahNya, Dia menghentikan badai yg menyerang manusia.
Dia pun membangkitkan orang yg telah mati, dgn satu pernyataan membangkitkan.
Dia pun mengubah kehidupan kita cukup dgn satu pesan. "Pada waktu yg diperkenankan, Aku sudah mendengarkan engkau, dan pada hari keselamatan, Aku telah menolong engkau." Ingatlah baik-baik, sekarang inilah waktu yg diperkenankan itu. Sekarang inilah hari untuk diselamatkan!

"Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku, demikianlah kata Tuhan Yang Mahakuasa." (2 Korintus 6:18 BIS).

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 17 November 2010

Jawabannya Adalah Yesus Kristus

"Murid -murid-Nya datang dan bertanya kepada-Nya, "Mengapa Guru selalu menggunakan perumpamaan yg sukar dimengerti?" Yesus menerangkan bahwa hanya merekalah yg telah diberi pengertian tentang Kerajaan Surga, sedangkan orang lain tidak. Ia berkata kepada mereka, "Karena kepada yg mempunyai akan diberikan lebih banyak lagi, sehingga berkelimpahan; tetapi dari yg tidak mempunyai, bahkan yg sedikit yg ada padanya akan diambil. Itulah sebabnya mengapa Aku menggunakan perumpamaan, supaya orang dapat mendengar dan melihat, tetapi tidak dapat mengerti. "Ini menggenapi nubuat Nabi Yesaya: 'Mereka mendengar, tetapi tidak mengerti; mereka memandang, tetapi tidak melihat!" (Matius 13:10-14, FAYH).

Yesus memperingatkan kpd kita perihal orang-orang yg meskipun mendengar firman Allah, namun tidak sedang benar-benar mendengarkan atau tidak melibatkan Roh Kudus sebagai penolong bagi pengertian. Sehingga banyak orang Kristen menganggap perkataan Allah sama seperti slogan-slogan yg diciptakan dunia.

"Karena hati mereka keras dan telinga mereka tebal, dan mereka menutup mata mereka serta tidur. Jadi, mereka tidak akan melihat, tidak akan mendengar, tidak akan mengerti, dan tidak akan kembali kpd Allah; mereka tidak akan mau membiarkan Aku menyembuhkan mereka.' Tetapi berbahagialah mata kalian karena melihat; dan berbahagialah telinga kalian karena mendengar." (Matius 13:15-16, FAYH).

Ambil waktu sejenak untuk hening setelah setiap kali kita membaca atau mendengarkan firman Allah. Libatkan Roh Kudus sebagai satu-satunya penuntun pengertian kita akan setiap pertanyaan di perjalanan hidup kita. Dan tetapkan di dalam diri kita untuk selalu ingin belajar, ketimbang mempercayakan pd pemikiran sendiri. Selidiki hingga jauh ke dalam lubuk hati kita. Sampai nanti kita akan sampai pada pengertian-Nya bahwa jawaban dari segala ketidakmengertian di perjalanan hidup kita, benar-benar adalah Yesus Kristus!

Mazmur 56:3-4:
"Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

1 Korintus 12:3, FAYH:
"Tetapi sekarang Saudara bertemu dengan orang-orang yang mengaku dapat menyampaikan pesan dari Roh Allah. Bagaimana Saudara tahu apakah mereka benar-benar diilhami Allah atau apakah mereka itu pembohong belaka? Inilah patokannya: orang yang berbicara dengan kuasa Roh Allah tidak mungkin mengutuk Yesus. Tidak seorang pun dapat berkata dengan kesunggguhan hati, "Yesus adalah Tuhan", kalau Roh Kudus tidak menolongnya."

1 Yohanes 4:1-3, BIS:
"Saudara-saudara yang tercinta! Janganlah percaya kepada semua orang yang mengaku mempunyai Roh Allah, tetapi ujilah dahulu mereka untuk mengetahui apakah roh yang ada pada mereka itu berasal dari Allah atau tidak. Sebab banyak nabi palsu sudah berkeliaran ke mana-mana.Beginilah caranya kalian tahu apakah itu Roh Allah atau tidak: Orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia, orang itu mempunyai Roh yang datang dari Allah.Tetapi orang yang tidak mengakui hal ini mengenai Yesus, tidak mempunyai Roh Allah. Orang itu mempunyai roh dari Musuh Kristus. Saudara sudah mendengar bahwa Roh itu akan datang, dan sekarang ia sudah ada di dalam dunia ini."

Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 08 November 2010

Cahaya Lilin

"Tetapi kalian adalah bangsa yg terpilih, imam-imam yang melayani raja, bangsa yang kudus, khusus untuk Allah, umat Allah sendiri. Allah memilih kalian dan memanggil kalian keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang gemilang, dengan maksud supaya kalian menyebarkan berita tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa." - 1 Petrus 2:9 (BIS).

Amarah tak terkendali terhadap setiap ketidakadilan situasi dan kondisi di dunia ini, tidak akan membuat keadaan hidup menjadi lebih baik. Melainkan dengan menghadirkan pengertian, pemahaman, dan memberikan simpati pada setiap orang yang mengalami kesusahan-penderitaan. Selama kita masih menyaksikan setiap kejadian yang menyedihkan di dunia ini, artinya kita masih punya tugas di sana. Mungkin, kita akan terus bertanya, untuk apa kita ada di dunia dan apa yang terjadi jika kita bisa hidup saling membantu. Setelah satu-per-satu semuanya terjadi di dalam kehidupan, kita mulai bisa pahami, bahwa manusia mampu bertahan dan berjuang bukan dari sikap kemaraha, protes dan dendam mereka atas ketidakadilan atas situasi dan kondisinya, melainkan karena ada belas kasih dan perhatian dari sesama manusia.

Kita diberi kesempatan untuk bisa menyaksikan setiap kejadian (musibah dan tragedi) di sekitar kita, di dunia ini. Mungkin kita akan selalu bersikap cepat untuk membicarakannya dengan berbagai jenis kekecewaan, kegeraman dan kepahitan. Banyak orang cenderung menyalahkan banyak hal di luar diri sendiri. Menyalahkan tindakan orang lain, menyalahkan kejadiannya dan bahkan menyalahkan Tuhan yang mengijinkan setiap kejadian di bumi ini terjadi. Dengan cepat beberapa dari kita semua akan mengernyit dahi untuk menilai dengan berbagai sudut pemikiran kita yang tinggi dan yang kita yakin benar. Namun, jarang sekali kita menggunakan kedalaman hati yang menggerakkan tindakan diri, kecepatan tangan kita, untuk menggapai sesama yang sedang "jatuh" di depan mata kita.

Jika kita sekarang tengah menyaksikan di dunia ini banyak lampu yang telah padam, dan kita menyaksikan juga banyak orang tersandung saat mereka berjalan di kegelapan. Ketimbang hanya mendiskusikan dan menyalahkan orang yang jatuh, terlebih dahulu, jadikan diri kita cahaya lilin. 
Tuhan Yesus Memberkati.




Sabtu, 06 November 2010

Tunggu Mujizat.

"Jangan mengusik, mencaci kegagalan dan mengkritik kesalahan-kesalahan orang lain, kecuali tentu saja, jika kamu ingin mendapat perlakuan yang sama." - Matius 7:1 (Msg)

Daripada membicarakan orang yang buta sejak lahir sebagai sebuah kesempatan untuk didiskusikan, Yesus melihat orang yang buta (buta fisik dan rohani) sebagai kesempatan kuasa Allah bekerja dalam dirinya. "Yesus menjawab, "Dia buta bukan karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya, tetapi supaya orang bisa melihat kuasa Allah bekerja dalam dirinya." - Yohanes 9:3 (BIS).


Itulah perspektif Kristus!
Orang yang cacat dan buta bukanlah korban nasib. Mereka pun sedang menunggu mujizat demi mujizat terjadi. Dan Yesus sepenuh hati membantu orang-orang yang cacat, buta dan tidak berdaya (rohani dan fisik).

Tuhan Yesus lebih peduli pada masa depan kita daripada masa lalu.

Tuhan Yesus Memberkati. 

Kamis, 04 November 2010

Dengarkan dan Lihatlah.

"Mereka sampai di Betsaida. Di situ orang membawa seorang buta kepada Yesus, dan minta supaya Ia menjamah orang buta itu untuk menyembuhkannya. Maka Yesus memegang tangan orang buta itu dan menuntun dia ke luar kota itu. Kemudian Yesus meludahi mata orang itu. Ia meletakkan tangan-Nya pada mata orang itu, lalu bertanya kepadanya, "Dapatkah engkau melihat sesuatu sekarang?" Orang itu melihat ke depan, lalu berkata, "Ya. Saya melihat orang berjalan-jalan; tetapi mereka kelihatan seperti pohon." (Markus 8: 22-24, BIS)

Seringkali kita cepat untuk berputus asa, berkecil hati ketika kita mencoba sekuat tenaga mendengar suara Tuhan dan mencari hadiraNya.

Seperti orang buta itu, pejamkan saja mata, diam dan alami keheningan suara di telinga kita.
Nantikan sejenak, Dia berada dekat sekali. Dan sekarang kita bisa melihat hadiratNya dan mendengar dengan jelas SuaraNya.

"Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu. Kali ini orang itu berusaha melihat dengan sedapat-dapatnya. Matanya sembuh, dan ia melihat semuanya dengan jelas sekali. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Pulanglah, dan jangan kembali ke kota itu." (Markus 8: 25-26, BIS)

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 28 Oktober 2010

Lebih Dekat Daripada Yang Kita Kira

"Karena Allah menimpakan kebencian-Nya ke atas orang-orang yang tinggi hati dan membuat para penguasa terlunta-lunta di antara puing-puing; tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin yang saleh dan memberi mereka kemakmuran dan banyak keturunan. Orang-orang baik akan melihatnya dan mereka akan bergirang hati, sedangkan orang-orang jahat akan diam dalam seribu bahasa. Barangsiapa bijaksana, hendaklah ia mendengarkan perkataanku. Renungkanlah kasih dan kebaikan hati TUHAN!" (Mazmur 107:40-43 FAYH).
Berapa lama kita butuh waktu agar kita bisa bertumbuh, bukankah benih Kristus sudah ditabur di dalam diri kita? Proses yg bagaimana lagi yg kita perlukan agar kita bisa mendengarkan suara Tuhan? Apakah kita semakin tidak mengerti bagaimana cara melangkah hidup mengikuti perjalanan salib Kristus? Mungkin saat ini kita sedang berupaya hidup lebih baik di dunia dgn cara yg kita pikirkan, seperti yg dunia pikirkan. Kita selalu merasa sedang sendirian di lorong kegelapan, dan kita berupaya dgn cara kita utk membuat terang lorong kegelapan itu dgn berpura-pura diri bahwa lorong itu akan menjadi bercahaya.

Sebaliknya, Diamlah sejenak, bisikan nama Tuhan Yesus dan dengarkan suara-Nya di hati kita. Lalu keluar dari lorong gelap itu dan hampiri terang-Nya. Dia lebih dekat daripada yg kita kira.

Tuhan Yesus Memberkati. 

Selasa, 26 Oktober 2010

Tuhan Selalu Berbicara.

"Ia berkata kepada Samuel, "Pergilah berbaring lagi dan jika Ia memanggil lagi, katakan, 'Ya TUHAN, berbicaralah, hamba akan mendengarkan.'" Maka Samuel pergi dan tidur kembali. " (1 Samuel 3: 9 FAYH).

Seperti yg dialami Samuel, kita berharap Tuhan akan berbicara kepada kita pada saat kita alami kedamaian dan kebahagiaan. Namun Dia pun selalu berbicara di segala situasi yg sedang kita alami, sekalipun kita sedang merasa sakit dan menderita.
Kita berpikir, suaraNya dapat kita dengarkan pada setiap matahari terbit. Namun Dia pun selalu mendengar setiap seruan kita di dalam kegelapan.

Kita mendengarkan jelas suaraNya dalam setiap kemenangan kita. Namun suaraNya terdengar lebih jelas, saat kita menghadapi tragedi dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 24 Oktober 2010

Selubung Beban Penderitaan

"Sekarang pun, bila mereka membaca buku-buku Musa, selubung itu masih menutupi pikiran mereka. Tetapi kalau seseorang datang menghadap Tuhan, selubung itu pun diangkat dari muka orang itu. Nah, Tuhan yg dimaksudkan di sini adalah Roh. Dan di mana Roh Tuhan ada, di situ juga ada kemerdekaan." (2 Korintus 3:15-17 BIS)

Tuhan Allah dan iblis akan selalu ingin terlibat didlm penderitaan orang percaya Kristus. Tujuan Allah membuat kita agar menjadi semakin kuat dan kudus. Tujuan iblis memutarbalikkan dan mengajak kita lemah dan semakin mengalami kepahitan. Beberapa orang percaya ingin lepas dari penderitaan. Namun, jika kita telah berkomitmen kpd Kristus, kita akan berjuang utk melewati penderitaan bersama-Nya. Kita akan temukan tujuan hidup kita dgn memandang ke arah Terang Kristus Yesus.
"Bangsa yg hidup dalam kegelapan melihat sinar cemerlang. Yang diam dalam bayangan kematian disinari cahaya terang. TUHAN, Kauberi mereka sukacita besar, Kaubuat mereka bersorak-sorai. Mereka gembira karena kebaikan-Mu, seperti orang yg bersukaria waktu mengumpulkan panenan, atau membagi jarahan. Engkau sudah mengambil bebannya yg berat dan kayu pikulan dari bahunya. Engkau mengalahkan bangsa penindas itu yg memeras umat-Mu. Sama seperti di zaman yg silam ketika Engkau mengalahkan tentara Midian." (Yesaya 9: 2-4 BIS)

Selalu siapkah kita menghampiri Terang-Nya, meski kegelapan menyelubungi wajah kehidupan kita? Bersediakah kita berserah jujur kpd Tuhan Yesus, seperti ulat yg berubah menjadi kupu-kupu? Jika kita melangkah bersama Roh Kudus, selubung beban penderitaan itu akan diangkat-Nya dan Dia yg menuntun kita menuju kebebasan dalam Terang Kemuliaan Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 20 Oktober 2010

Perlu Berjuang?

"Di dalam DIA tersimpan segala kebijaksanaan dan pengetahuan yg belum tergali. Ini saya katakan karena takut kalau-kalau Saudara ditipu orang dgn kata-kata manis. Karena, walaupun Saudara jauh di mata, tetapi dekat di hati. Saya senang atas perkembangan rohani Saudara dan atas iman Saudara yg kuat di dalam Kristus." (Kolose 2:3-5 FAYH).

Berjuang (dgn cara yg benar) pada situasi dan kondisi yg sulit dalam perjalanan hidup membuat kita sedikit demi sedikit beranjak lebih bijaksana. Semakin kita berjuang, Tuhan menambahkan kemampuan utk kita miliki. Dan yg lebih membahagiakan lagi adalah, semakin kita berjuang, Tuhan akan membuat kita memiliki hati utk menghibur orang lain yg mengalami kesusahan.
Setiap kali kita menghadapi situasi dan kondisi yg sulit, Tuhan mengijinkan hal itu semua terjadi, hanya dalam waktu yg singkat saja. Namun didalam setiap kesulitan yg membuat kita berjuang itu ada hadiah kekal yg telah Tuhan siapkan. Harta teristimewa yg memang Tuhan Allah wariskan, akan menjadi bagian di perjalanan hidup kita. Karena Dia bersukacita atas kesetiaan kita mempercayakan segalanya kepada Allah Bapa di surga.

"Sebagaimana Saudara percaya bahwa Kristus menyelamatkan Saudara, demikian juga percayakanlah setiap persoalan Saudara sehari-hari kepada-Nya. Hiduplah dalam persekutuan dengan Dia." (Kolose 2:6 FAYH).

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 08 Oktober 2010

Tanpa Ada Alasan

"Banyak orang sakit--yg buta, yg timpang, dan yg lumpuh--berbaring di serambi-serambi itu menantikan air kolam bergoncang, krn malaikat Tuhan sewaktu-waktu datang menggoncangkannya, dan orang pertama yg sesudah itu masuk ke dalamnya akan sembuh. Salah seorang yg terbaring di situ telah sakit selama 38 tahun. Ketika Yesus melihatnya serta mengetahui telah berapa lama ia sakit, Ia bertanya, "Maukah engkau sembuh?", "Saya tidak dapat," kata orang itu, "sebab tidak ada orang yg menolong saya masuk ke dalam kolam pada waktu air bergerak. Sementara saya berusaha untuk masuk, orang lain selalu mendahului saya." Yesus berkata kpdnya, "Berdirilah, gulung kasurmu dan pulanglah!" Seketika itu juga orang itu sembuh. Ia menggulung kasurnya dan berjalan" -Yoh 5:3-9

Mari kita tempatkan diri kita sbg seorang yg lumpuh tak berdaya, baik secara fisik maupun rohani. Ada sebuah pertanyaan penting dari Tuhan: "Apakah kamu ingin sembuh?" Seperti ayat di atas mungkin kita tidak segera menjawab "Ya". Ada keraguan dan beberapa alasan di pikiran kita. Kecenderungan di antara kita adalah menunda berkomitmen utk hidup sepenuhnya dgn kesembuhan rohani. Berbagai alasan dari kenyamanan hidup di dunia yg sudah kita jalani adalah penyebabnya. Kita lebih cenderung membuat komitmen pribadi dng dunia ketimbang tunduk menjawab "Ya" pd panggilan Tuhan.

Berbagai alasan dibalik komitmen yg kita ambil, adalah cara utk tidak menghargai hidup, "Jika saya telah menikah nanti, saya pasti bahagia", "Jika saya telah memiliki banyak uang, hidup saya pasti akan berubah." Banyak orang menyia-nyiakan hidupnya dng menunda prioritas jangka panjang yg penting dan mengerjakan hal-hal jangka pendek yg kurang penting. Dengarkan Roh Kudus di dlm hati, dengarkan ajakan Tuhan, katakan "Ya" dgn penghargaan penuh hormat. Tanpa ada banyak alasan lagi, Tuhan Yesus menginginkan jawaban-komitmen dari setiap anak-Nya utk berkata "Ya, saya mau".
"Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kpd kalian bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa utk mengampuni dosa." Lalu Yesus berkata kpd orang yg lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tempat tidurmu, dan pulanglah!" - Lukas 5:24

Tuhan memberkati

Kamis, 30 September 2010

Tidak Ada Alternatif Lain

Yesus berkata kepadanya, "Akulah Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kecuali melalui Aku. Jikalau engkau tahu siapa Aku ini, tentulah engkau tahu siapa Bapa-Ku. Mulai sekarang engkau mengenal Dia--dan telah melihat Dia." (Yohanes 14:6-7, FAYH)

Yesus berkata dgn tegas. Tidak ada alternatif pilihan jika kita ingin sampai ke tujuan hidup kekal. Yesus tidak membicakan cara-cara lain, Yesus juga tidak menawarkan sebuah kompromi pilihan kpd murid-murid-Nya. Jika ada alternatif pilihan diluar dari perkataan Yesus diatas, itu adalah hasil pemikiran dunia dan keputusan manusia. "Aku meninggalkan kalian dgn satu anugerah--sejahtera pikiran dan hati. Sejahtera yg Aku berikan ini tidak rapuh seperti yg diberikan oleh dunia. Sebab itu, janganlah kuatir atau takut!"(Yoh 14: 27, FAYH)

Tidak ada alternatif pilihan di antara perkataan Yesus dan pemikiran dunia. Jadi sebenarnya orang-orang yg percaya Kristus sudah berdiri diatas keputusan utk berjalan bersama Yesus dan tinggal di dalam Bapa. Namun seringkali mereka tergiur dgn pemikiran dunia yg tidak mengenal Roh Allah. "Tetapi, apabila Bapa mengutus Penghibur utk mewakili Aku--Penghibur yg Kumaksudkan ialah Roh Kudus--Ia akan mengajarkan banyak hal dan mengingatkan kalian akan segala sesuatu yg telah Kukatakan sendiri kepada kalian."(Yoh 14:26, FAYH)

Jika kita telah melangkah bersama Kristus, mari berhenti mendengarkan pemikiran dunia yg menawarkan kebebasan pilihan melangkah dlm hidup. Yesus hanya meninggalkan satu anugerah, yaitu sejahtera didalam pikiran & hati kita.
"Ingatlah apa yg telah Kukatakan kepada kalian--Aku akan pergi, tetapi akan datang lagi kpd kalian. Jikalau kalian benar-benar mengasihi Aku, kalian akan gembira sekali, sebab sekarang Aku dapat pergi kepada Bapa yg lebih mulia daripada-Ku. Aku telah memberitahukan kpd kalian semua ini sebelum terjadi, supaya pada waktu hal-hal itu terjadi, kalian akan percaya kepada-Ku. "Tidak banyak lagi waktu-Ku utk berkata-kata kpd kalian, sebab penguasa dunia yg jahat sedang mendekat. Ia tidak berkuasa atas diri-Ku, tetapi Aku akan melakukan apa saja yg dituntut oleh Bapa dari Aku, supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa. Marilah kita pergi." (Yoh 14:28-31, FAYH)
Tuhan Yesus Memberkati.

Pribadi Ke Pribadi

"Ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat -Lukas 15:10-"


Selama pelayanan-Nya yang singkat didunia ini, sekitar tiga tahun, Yesus menggunakan banyak waktu untuk mengajar dan menyembuhkan orang sakit sekali pada setiap saat. Meskipun Sang Juruselamat juga berkhotbah kepada orang banyak Galilea dan Yudea dan seringkali dikelilingi oleh kerumunan orang banyak, Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk melayani pria, wanita dan anak-anak pribadi ke pribadi.

Suatu hari, ketika rumah ibadah dikapernaum dipenuhi orang-orang yang ingin mendengarkan perkataan Sang Guru, Dia berhenti untuk memberi perhatian pada seorang yang sakit yang diturunkan lewat atap (Markus 2:1-12).

Pada peristiwa lain, Sang Juruselamat memilih laki-laki bertubuh pendek memanjat pohon ara agar dapat melihat-Nya diantara kerumunan orang. Yesus berhenti, memandang ke atas, dan berkata, "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu" (Lukas 19:5). Yesus juga meluangkan waktu untuk bersama dengan orang-orang secara pribadi, mengajar mereka, membimbing mereka, dan menantang mereka untuk percaya kepada-Nya (Yohanes 3:1-21 ; 4:1-26).

Jangan pernah meremehkan nilai kesaksian dari pribadi ke pribadi bagi Yesus Kristus. Jika kita pernah meragukan nilai dari kesaksian pribadi kita, ingatlah akan teladan Yesus dan apa yang Dia ucapkan dalam Lukas 15:10, " Ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat".

Tuhan Yesus Memberkati

Sikap Hati Untuk Pengendalian Diri

"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." (Amsal 25:28)

Penguasaan dan disiplin diri adalah faktor keberhasilan penting dalam perjalanan hidup ini. Tanpa itu semua,kita tidak akan mencapai ke tujuan yg kekal. Paulus menulis:"Supaya menang dalam pertandingan,kita harus menahan diri utk tidak melakukan hal-hal yg dapat menghambat usaha kita. Seorang atlet bersusah payah seperti itu hanya utk menggondol medali atau piala,sedangkan kita melakukannya utk mendapat hadiah surgawi yg tidak akan hilang." (1 Kor 9:25,FAYH)

Kita semua bisa mendapatkan penguasaan diri dgn sepenuh hati, dgn mengakui masalah dalam diri kita di hadapan Tuhan. Tuhan menghendaki kita bertanggungjawab dgn segala sikap perilaku kita.
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yak.1:14-15). Apakah kita selalu menyadari apa saja yg kita lakukan? Kita adalah anak Tuhan yg mengejar kedewasaan,tentunya segala sesuatu kita lakukan dgn sadar dan kita memang ingin melakukannya, bahkan telah merencanakannya. Jika kita melakukan sesuatu yg kita tahu itu adalah hal yg buruk, namun kita tetap masih melakukannya, itu artinya kita memang ingin melakukan hal yg buruk itu. Jika sejak dari dalam hati kita sudah menyadari, namun kita tetap melakukannya, ini adalah masalah sebenarnya yg harus kita akui, apa yg terjadi didalam hati kita akan menentukan sikap perilaku kita, dan inilah yg harus kita kendalikan.

"Saya tidak berkata bahwa saya sudah berhasil, atau sudah menjadi sempurna. Tetapi saya terus saja berusaha merebut hadiah yg disediakan oleh Kristus Yesus. Utk itulah Ia sudah merebut saya dan menjadikan saya milik-Nya."
"Tentunya, Saudara-saudara, saya sesungguhnya tidak merasa bahwa saya sudah berhasil merebut hadiah itu. Akan tetapi ada satu hal yg saya perbuat,yaitu saya melupakan apa yg ada di belakang saya dan berusaha keras mencapai apa yg ada di depan."
"Itu sebabnya saya berlari terus menuju tujuan akhir utk mendapatkan kemenangan,yaitu hidup di surga; utk itulah Allah memanggil kita melalui Kristus Yesus."
"Kita semua yg sudah dewasa secara rohani, haruslah bersikap begitu. Tetapi kalau di antaramu ada yg berpendapat lain, maka Allah akan menjelaskannya juga kepadamu. Namun hal ini hendaknya diperhatikan: Kita harus tetap hidup menurut peraturan yg sudah kita ikuti sampai saat ini." (Filipi 3:12-16, BIS)

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 22 September 2010

Bersukacitalah Dengan Gemetar.

"Layanilah TUHAN dgn takut dan hormat, dan bersukacitalah dgn gemetar. Sembahlah Anak-Nya dan ciumlah kaki-Nya sebelum murka-Nya timbul dan kalian binasa. Aku peringatkan kalian -- murka-Nya akan segera menyala. Tetapi alangkah bahagianya orang yg mempercayakan diri kepada-Nya! (Mazmur 2:11-12,FAYH)

Ada ketakutan sejati dan sukacita sejati ketika kita mengaku anak Tuhan. Jika kita benar-benar bersikap hormat, sepenuh hati kpd Bapa, Tuhan Allah yg penuh kemuliaan, tentu kita akan memiliki sikap takut sejati sekaligus bersukacita dgn rasa gemetar thd-Nya. "Kemudian TUHAN lewat di depan Musa dan berkata, "Aku TUHAN, adalah Allah yang penuh kemurahan hati dan belas kasihan. Kasih-Ku berlimpah-limpah, Aku setia dan tidak lekas marah." (Keluaran 34:6, BIS)
Ini adalah sikap ketakutan sejati yg harus kita miliki, karena Tuhan adalah Kasih Setia dan "tidak lekas marah", bukan berarti Tuhan tidak akan marah jika kita menyakiti hati-Nya.

"Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yg berfirman. Sebab jikalau mereka, yg menolak Dia yg menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yg berbicara dari sorga? Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yg dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yg tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yg tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yg berkenan kepada-Nya, dgn HORMAT dan TAKUT. Sebab Allah kita adalah api yg menghanguskan." (Ibrani 12:25-29)

Berbahagialah semua orang yg berlindung di dalam Dia!(JohnPiper)

Tuhan Yesus Memberkati.

Pengertian Dari Roh Kudus

"Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian? Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"" (Yoh 2:18-20)

Apakah kita pernah mengalami kebingungan di saat membaca bagian-bagian di Alkitab yang bagi kita seperti teka-teki misteri? Sehingga mungkin ada diantara kita berusaha keras mengandalkan kemampuan diri utk memecahkan teka-teki misteri di Alkitab, yang pada akhirnya, dari kemampuan diri tsb timbul kesimpulan-kesimpulan pertentangan pengenalan akan Kristus. Mungkin kita terpengaruh untuk memakai cara berpikir dimana kita berdiri, di lingkungan atau di pergaulan. Ketimbang menggunakan kuasa pengertian dari Roh Kudus, kita justru cenderung menolak Roh Kudus yg sebenarnya sudah mengajarkan langsung pada diri kita, lewat pengenalan, pengertian dan pengetahuan akan Firman Tuhan.

Jika sikap hati kita tunduk patuh utk menerima pembelajaran-Nya,
kita tidak akan memperdebatkan, bahkan menolak Firman Tuhan, sekalipun mungkin akan mengingatkan dgn cukup menyakitkan hati. Roh Kudus yang tinggal didalam diri kita, akan mengungkapkan setiap kebenaran Kristus yang kita cari dan butuhkan. Hingga kita pun benar-benar mengerti kebenaran didalam hidup kita, bukan seperti yang dikatakan dunia, namun seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.

"Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus." (Yoh 2:21-22)

Tuhan memberkati.

Semua Untuk Kita

"Salah seorang penjahat yang tergantung di samping Yesus mengejek, "Bukankah Engkau ini Mesias? Kalau begitu, buktikanlah dengan menyelamatkan diri-Mu, dan kami juga!"

Tetapi penjahat yg lain menegur dia. "Tidakkah engkau takut akan Allah menjelang kematian ini? Memang sepantasnyalah kita mati, sebab perbuatan kita jahat, tetapi Orang ini tidak pernah berbuat suatu kejahatan apa pun. Kemudian ia berkata, "Yesus, ingatlah akan saya bila Engkau memasuki Kerajaan-Mu." (Lukas 23:39-42, FAYH)

Seperti kata seorang penjahat yg disalibkan bersama Yesus, kita yg bersalah dan Yesus tidak bersalah. Di masa sekarang ini, mungkin sulit bagi kita untuk menempatkan diri seperti penjahat di masa Yesus hidup di dunia ini; Yang mau mengakui semua kesalahannya kepada Tuhan; Mau memberi nasehat, teguran dan mengabarkan Kasih Allah kpd sesama; dan tetap selalu percaya bahwa hanya Tuhan Yesus yg bisa membawa masuk hingga ke dalam kerajaan-Nya.

Kita adalah manusia yg penuh kecemaran, Tuhan Yesus adalah kemurnian Sejati. Kita selalu bersalah dan Tuhan Yesus kebenaran. Kristus berada di kayu salib bukan untuk dosa-dosa-Nya. Kristus melakukan semua itu untuk kita.

"Yesus menyahut, "Sesungguhnya, pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di Firdaus." (Lukas 23:43, FAYH)

Tuhan Yesus Memberkati.

Kebanggan Diri

"Kami tidak punya sesuatu alasan pun utk menyatakan bahwa kami sanggup melakukan pekerjaan ini, tetapi Allah yang memberi kemampuan itu kepada kami. Ia-lah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan untuk suatu perjanjian yang baru; perjanjian yang bergantung pada Roh Allah, bukan pada hukum yang tertulis. Sebab yang tertulis itu membawa kematian, sedangkan Roh Allah itu memberi hidup." - 2 Korintus 3:5-6.

Hidup adalah perjuangan, tapi kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa ketika kita dapat melewati perjuangan hidup kita, itu karena benar-benar campur tangan Tuhan. Kita menganggap keberhasilan/kesuksesan atas impian/obsesi itu karena hasil cara kita, kita merasa puas-bangga. Disaat yg sama itu kita tengah berusaha ingin menjadi Allah, dan Iblis masuk menggoda agar kita jadi setara dgn Allah.
Kita adalah manusia yg selalu ingin membanggakan sesuatu di dalam kehidupan sendiri. Selalu banyak cara utk menghadapi keberhasilan, kesuksesan, tapi ketika kita berhadapan dgn keterbatasan diri, kita bereaksi dgn kesal, marah dan penuh kebencian. Kita selalu terobsesi ingin memiliki segalanya dan mampu melakukan semuanya, tapi kita pun selalu menyimpan kekecewaan saat semuanya tidak terjadi. Lalu ketika orang lain mendapatkan keistimewaan dari Tuhan yg tidak kita punyai, kita akan menanggapi dgn iri hati, kecemburuan hingga akhirnya kita mengasihani diri sendiri.

"Alasan mengapa banyak orang selalu ingin mencari kesuksesan dan masih selalu menambahkan kesuksesannya lagi adalah karena orang itu belum sampai pada titik akhirnya sendiri. Karenanya ia akan selalu berusaha untuk membuati banyak perintah demi keberhasilannya dan mengacaukan pekerjaan Tuhan didalam dirinya." - A.W. Tozer

Berserah adalah satu-satunya penangkalnya. Berserah kpd Allah bukanlah tindakan pasif atau sebuah dalih dari kemalasan. Berserah adalah tindakan pengorbanan hidup atas perlawanan thd perbuatan jahat, kekecewaan dan penderitaan--untuk merubah sifat ego dan rasa tidak pernah cukup. Berserah bukan menyerah utk berpikir secara rasional. Berserah kpd-Nya tidak akan merusak karakter kita, karena semakin kita berserah, Tuhan menyempurnakan setiap detail di dlm kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Dasar Perkataan Kita

"Tidakkah engkau percaya, bahwa Aku ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Aku? Kata-kata yang Kuucapkan bukanlah kata-kata-Ku sendiri, melainkan dari Bapa-Ku yang hidup di dalam Aku. Dan Ia melakukan pekerjaan-Nya melalui Aku." -Yohanes 14:10 (Fayh)

Yesus berkata kepada Filipus: "Kata-kata yg Kuucapkan bukanlah kata-kata-Ku sendiri, melainkan dari Bapa-Ku yg hidup di dalam Aku. Dan Ia melakukan pekerjaan-Nya melalui Aku." Dasar setiap perkataan Yesus adalah perkataan Bapa. Dia mengatakan bahwa setiap kata yg keluar dari mulut adalah kata-kata Bapa yg di dalam Dia. Jadi memang terjadi kesatuan antara Bapa dan Yesus. Semua itu tidak akan terjadi jika terpisah, Yesus dan Bapa adalah satu.

Kita adalah pengikut Kristus, dapatkah kita benar-benar mengatakan seperti apa yg dikatakan Yesus pada ayat diatas? Apakah selama ini yg kita bicarakan adalah perkataan Bapa? Atau memang karena murni dari diri kita sendiri? Apakah Allah Bapa, Yesus Kristus, Roh Allah benar-benar ada di dalam diri kita?

Seberapa banyak dari kita, pengikut Kristus yg kemudian percaya adanya hubungan kesatuan dengan Yesus, Bapa kita? Tentunya pengikut Kristus akan mengikuti contoh-Nya, yaitu dengan memiliki hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Tuhan Allah, bukan pada saat ketika kita membutuhkan Yesus. Lalu, bagaimana dengan setiap perkataan yg selama kita lontarkan, apakah sudah benar-benar bisa kita akui dengan rendah hati bahwa itu adalah perkataan dari Tuhan Yesus? Apakah kita juga berani mengakui bahwa perkataan kita ini adalah dari diri sendiri?
Dari ayat diatas kita bisa menguji diri sendiri sekaligus juga merefleksikannya kepada orang lain, bahwa hanya dengan memiliki hubungan seperti hubungan Yesus dan Bapa, maka segala perkataan yg keluar adalah benar-benar perkataan Bapa di Surga. Setiap perkataan yg kita ucapkan akan mencerminkan dan membuktikan apakah kita telah menjadi pengikut Kristus, apakah kita telah lahir baru?, apakah kita telah menerima Roh Kudus tinggal di dalam diri kita?.

Tuhan memberkati

Bukan Pada Situasi Sekarang

"Jadi, kami tidak memperhatikan apa yg kami lihat sekarang, yaitu segala kesulitan di sekeliling kami, tetapi kami mengharapkan kesukaan di surga yg belum kami lihat. Kesulitan-kesulitan akan segera berlalu, tetapi kesukaan yg akan datang kekal untuk selama-lamanya." -2 Kor.4:18 (FAYH)

Mungkin kita pernah mengalami penderitaan akibat perlakuan orang lain, hanya karena kita telah melakukan hal yg baik, dgn motivasi dan sikap hati yg baik. Hal ini memang akan menjadi ujian berat bagi kita. Terlebih lagi jika kita menuruti sikap hati yg telah dipenuhi amarah hingga dendam utk membalas perlakuan yg sama. Akan terasa menyakitkan bagi kita karena dunia tidak sepakat jika kita hanya diam saja, pasrah menerima penderitaan akibat orang lain. Sedangkan kita tahu bahwa setiap penderitaan yg datang di dlm hidup kita, khususnya akibat dr orang lain, adalah titik awal bagi kita utk menggunakan kekuatan Kristus. Saat seperti itulah menjadi kesempatan besar bagi kita utk mempertajam diri di dlm perspektif yg terfokus pada Kristus. Kasih Allah yg menepis setiap penderitaan dan gangguan-gangguan kecil itu, dan Kasih Allah itulah yg akan menyebabkan kita berbeda dgn orang lain, berbeda dgn dunia.

Adalah baik bagi kita utk mengalami perlawanan dan kita dihakimi secara jahat dan tak adil, ketika sebenarnya tindakan dan motivasi kita benar. Seringkali pengalaman-pengalaman spt itu menghasilkan kerendahan hati dan menjauhkan kita dari kesombongan. Karena pd saat itu kita mencari kesaksian Tuhan Allah di dalam diri kita, di dalam hati kita. - T.a Kempis

Bagi kita pengikut Kristus tahu jika akhir dari kisah hidup kita akan sampai di Surga Rumah Bapa. Jadi di dalam perjalanan hidup kita sekarang ini, bukanlah reputasi diri dan pandangan kenyamanan diri yg kita jaga, namun hati dan pandangan mata kita ke Kristus Yesus yg harus selalu kita jaga utk selalu berfokus kpd-Nya.
Tuhan memberkati.

Pilihan-pilihan Didalam Pikiran

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yg fana,tetapi dari benih yg tidak fana, oleh firman Allah, yg hidup dan yg kekal." (1 Petrus 1:23). Di dalam Alkitab Firman Allah Yang Hidup(FAYH),mengatakan: "Saudara memiliki hidup baru, dan hidup itu bukan pemberian orang tua, karena hidup yg diberikan oleh mereka akan lenyap. Hidup yg baru ini kekal, karena berasal dari Kristus, Firman Allah yg abadi kepada manusia. "

Di dalam menjalani hidup di dunia ini, kita dibebaskan untuk membuat pilihan. Kita bebas untuk mengasihi Tuhan atau tidak. Sekalipun Tuhan Yesus mengundang dan mengajarkan kita untuk mengasihi-Nya.
Namun, pada akhirnya, pilihan memang ada pada kita. Kita yg memutuskan setiap pilihan yg ada di benak kita. Tuhan tidak akan memaksa kita untuk mengasihi-Nya, karena Dia mengasihi kita.

Kebebasan dari diri kita sendiri yg memunculkan pilihan-pilihan untuk mengasihi-Nya dan tinggal di Tuhan Yesus atau tiadak. Kita sendiri yg akan memilih berbagai cara hidup dan perjalanannya. Kita sendiri yg akan memilih kemana akhir tujuan hidup kita. Setiap kebebasan memilih selalu ada konsekuensi di kemudian hari. Segala bentuk kebebasan pilihan itu memang hanya ada pada kita, namun bukan di dalam Kristus. Tuhan Yesus tidak membicarakan sebuah bentuk pilihan, namun kebebasan hidup yg kekal.

"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yg ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yg memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." (Roma 8:1-2)

Roh Allah yg membuat kita hidup bersatu dgn Kristus Yesus sudah membebaskan kita untuk menjalani hidup, menghargai berkat anugerah hidup. Pilihan-pilihan itu hanya milik kita dan ada di dalam pikiran kita sendiri, bukan di dalam pikiran Tuhan Allah.

Tuhan Yesus Memberkati

Lebih Dekat Daripada yang Kita Pikirkan.

"Karena Allah menimpakan kebencian-Nya ke atas orang-orang yang tinggi hati dan membuat para penguasa terlunta-lunta di antara puing-puing; tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin yang saleh dan memberi mereka kemakmuran dan banyak keturunan. Orang-orang baik akan melihatnya dan mereka akan bergirang hati, sedangkan orang-orang jahat akan diam dalam seribu bahasa. Barangsiapa bijaksana, hendaklah ia mendengarkan perkataanku. Renungkanlah kasih dan kebaikan hati TUHAN!" (Mazmur 107:40-43,FAYH)

Berapa lama kita butuh waktu agar kita bisa bertumbuh, bukankah benih Kristus sudah ditabur di dalam diri kita? Proses yg bagaimana lagi yg kita perlukan agar kita bisa mendengarkan suara Tuhan? Apakah kita semakin tidak mengerti bagaimana cara melangkah hidup mengikuti perjalanan salib Kristus?
Mungkin saat ini kita sedang berupaya hidup lebih baik di dunia dgn cara yg kita pikirkan, seperti yg dunia pikirkan. Kita selalu merasa sedang sendirian di lorong kegelapan, dan kita berupaya dgn cara kita utk membuat terang lorong kegelapan itu dgn berpura-pura diri bahwa lorong itu akan menjadi bercahaya.

Sebaliknya,
Diamlah sejenak, bisikan nama Tuhan Yesus dan dengarkan suara-Nya di hati kita. Lalu keluar dari lorong gelap itu dan hampiri terang-Nya. Dia lebih dekat daripada yg kita kira.

Tuhan Yesus Memberkati.

Kerinduan Allah

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. -Lukas 13:34-


Siapakah orang yang paling tahu apa yang kita inginkan? Tentu saja orang yang dekat dengan kita. Barangkali pasangan, orang tua, sahabat, kakak rohani, atau yang lainnya. Orang terdekat itulah yang tentunya tahu apa yang paling kita sukai, apa kebiasaan kita, apa yang bisa membuat kita marah dan tersinggung bahkan benda apa yang paling kita inginkan. Dan kita yang sudah menikah, tentunya tahu apa yang diinginkan pasangan kita dan sedapat mungkin tentu saja berusaha untuk mewujudkan harapannya.

Apakah kita dekat dengan Allah?? Tahukah sahabat, apa yang paling Ia inginkan dari hidup kita? Apa kerinduan Allah atas hidup kita? Sebuah hubungan yang karib. Semua yang telah dilakukan bagi kita, dilakukannya untuk memulihkan hubungan yang rusak antara manusia dengan diri-Nya. Ia bahkan telah menyerahkan anak-Nya sendiri hanya demi membangun kembali hubungan yang telah hancur itu. Ia rindu mengumpulkan kita kembali seperti induk ayam rindu mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya. Namun manusia tidak mau.

Kita terlalu sibuk dengan pelayanan, dengan pekerjaan, dengan keluarga, dengan tugas-tugas dan tanggung jawab sehari-hari.... sehingga kita lupa apa yang paling Ia rindukan. Kita seperti Marta yang "sibuk dengan urusan dapur" dan mengabaikan kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan kita. Kita tak mengenali apa yang Ia rindukan, namun kita menyangka telah mengasihi dan menyukakan hati-Nya setiap hari.

Hari ini, sadarlah akan kerinduan-Nya yang terdalam. Luangkan lebih banyak waktu untuk berdua saja dengan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Dia Tahu Semua Jawaban

"Engkau menjawab kami dengan memberi kami kemenangan, Kau lakukan hal-hal ajaib untuk menyelamatkan kami! Engkaulah harapan semua bangsa sampai di lautan yang jauh. Dengan kekuatan-Mu Kautegakkan gunung-gunung, untuk menunjukkan kuasa-Mu yang perkasa. Kauredakan deru lautan dan amukan ombak, dan Kautenangkan keributan bangsa-bangsa." (Mazmur 65:5,BIS)

Tuhan Allah tidak akan pernah berlalu dan menghindar dari orang-orang yg bertanya kepada-Nya dengan jujur. Sama sekali tidak pernah Dia lakukan, di dalam Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru.

Sekali lagi,
Ini semua yg ada di dalam diri kita, akan selalu bicara tentang kejujuran hati. Tentang setiap pertanyaan yg kita ajukan kpd Tuhan Allah. Jadi, jika hati kita jujur, Tuhan Allah tidak akan berpaling dari kita.

Di saat kita belajar untuk bergantung penuh kpd Tuhan Allah, kita harus menerima kemampuan kita sebagai manusia yg diciptakan-bukan yg menciptakan diri sendiri atau orang lain. Kita tidak mungkin akan tahu semua jawaban di sepanjang perjalanan hidup kita. Namun kita tahu, siapa yang mengetahui semua jawaban dari setiap masalah, keadaan dan segala hal di dunia ini.

Sekali lagi,
Ini semua yg ada pada langkah hidup kita, akan selalu bicara tentang pertolongan. Tentang Juruselamat yg selalu hadir dengan cara-cara-Nya yg menakjubkan. Jadi, jika kita terus memiliki hati yg jujur dan sikap kerendahan hati, Tuhan Allah tidak akan pernah sedetikpun berpaling dari hidup kita. Dia yg tahu semua jawaban, Dia adalah jawaban kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 01 September 2010

Rahasia Allah Yaitu Kristus Sendiri

"Sesudah menceritakan perumpamaan itu Yesus berkata, "Kalau punya telinga, dengarkan!". Kemudian pengikut-pengikut Yesus datang dan bertanya kepada-Nya, "Mengapa Bapak memakai perumpamaan kalau berbicara dgn orang banyak itu?". Yesus menjawab, "Sebab kalian sudah diberi anugerah untuk mengetahui rahasia tentang bagaimana Allah memerintah, sedangkan mereka tidak. Karena orang yg sudah mempunyai, akan diberi lebih banyak lagi, dan ia akan berkelebihan. Tetapi orang yg tidak mempunyai apa-apa, maka sedikit yg ada padanya malah akan diambil. Itulah sebabnya Aku memakai perumpamaan kalau berbicara dgn orang banyak, karena mereka melihat, tetapi seperti orang yg tidak melihat; mereka mendengar tetapi seperti orang yg tidak mendengar dan tidak mengerti." (Matius 13:9-13,BIS)

Sebuah sukacita yg tidak dapat kita ungkapkan, ketika kita membaca Alkitab nanti, Tuhan Yesus memberitahukan rahasia di setiap perkataan-Nya kepada kita. Yesus berkata, Allah memberikan kita kemampuan untuk mengerti kebenaran-Nya. Yesus berjanji jika kita benar-benar terbuka untuk menerima ajaran-Nya, Dia akan membantu kita memahami kebenaran dan misteri di kehidupan. Jadi, tidak perlu menghabiskan banyak materi dan waktu sesuai persepsi kita, agar bisa mengetahui misteri Allah dan kebenaran di dalam Alkitab. Semakin kita menggunakan persepsi sendiri, kebenaran dan rahasia Allah itu tidak akan pernah terungkap. Yesus Kristus adalah kunci dari rahasia dan misteri Allah.
  • "Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus dgn Yakobus dan saudaranya Yohanes, menyendiri ke sebuah gunung yg tinggi. Di depan mata mereka Yesus berubah rupa. Pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini yg dapat mencuci seputih itu." (Markus 9:2-3, BIS)
  • "Kemudian awan meliputi mereka dan dari awan itu terdengar suara yg berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkan Dia!" (Markus 9:7, BIS)

Tuhan Allah tidak akan menyembunyikan kebenaran-Nya. Dia datang ke dunia dalam pribadi Yesus untuk memastikan bahwa kita bisa belajar mengerti rahasia-Nya dan memahami kehendak-Nya. Tugas kita adalah membuka diri (hati dan telinga), mendengarkan dgn sepenuh perhatian kepada-Nya. Kita bisa dapatkan itu semua dgn berkonsentrasi diri lewat doa dan membaca Alkitab dgn berkesinambungan. Jadi, ketika kita tidak mengerti sesuatu yg kita baca di dalam Alkitabi, lihatlah wajah Yesus. Minta pada Yesus untuk membantu kita agar mengerti. Nantikan sejenak, Roh Kudus akan membimbing kita ke dalam pengertian Kristus. Selanjutnya, lewat keheningan, kita akan merasakan kagum dengan apa yg Tuhan Allah berikan kpd kita. Jangan berasumsi bahwa orang yg mengerti rahasia Allah, adalah orang-orang yg mempelajari Teologi Alkitab hingga ke jenjang sarjana tinggi.

Jika kita sudah menjadi pengikut Kristus, cukup dgn melakukan: dengarkan Dia dgn segenap hati kita, karena Dia yg akan mengungkapkan kepada kita rahasia kebenaran hidup di dalam Kerajaan-Nya; Buka mata, telinga dan hati kepada-Nya, karena Dia hadir di dalam konsentrasi keheningan dan doa kita.

"Dengan demikian mereka sungguh-sungguh mengerti dan yakin serta mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus sendiri. Kristuslah yg menyingkapkan segala kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yg dahulu tersembunyi." (Kolose 2:2a-3,BIS)

Tukang Kebun yang Cermat

"Bukan kalian yang memilih Aku. Akulah yang memilih kalian, dan menyuruh kalian pergi untuk berbuah banyak--buah-buah yg tak dapat binasa. Maka Bapa akan memberikan kepadamu apa saja yg kalian minta kepada-Nya atas nama-Ku." (Yohanes 15:16, BIS)

Seorang tukang kebun yg baik akan melakukan segala hal yg penting untuk dilakukan pada tanaman agar tanaman itu panen dan menghasilkan buah. Seperti yg diinginkan Tuhan Allah kepada kita agar dapat berbuah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Gal. 5:22-23). Itu semua adalah buah Roh Allah di dalam diri kita, yg menjadi kerinduan Tuhan Allah agar selalu ada dalam diri kita.

Seperti seorang tukang kebun yg bekerja dgn cermati, ia akan memangkas dan memotong segala sesuatu yg mengganggu kondisi dan pertumbuhan tanaman-tanamannya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Jalan Benar Bagi Orang Benar

"Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung." (Amsal 4:18-19).

Jika hari ini kita menghadapi situasi yg tampak gelap, baiknya kita ingat kembali diri kita sebagai anak Tuhan, seorang yg selalu percaya kpd-Nya. Tuhan Allah menjanjikan bahwa jalan kita akan bersinar terang dan akan semakin terang disaat kita melangkah mencari Kebenaran-Nya. Kebenaran-Nya tidak akan pernah jauh dari langkah kita, kebenaran ada di dalam setiap situasi dalam kehidupan kita.

Kebenaran hadir hanya disaat kita berdiri tepat dengan Allah. Ketika kita menyerahkan hidup ini kepada-Nya dan mematuhi perintah-Nya, kita tengah mencari kebenaran-Nya. Artinya, kita sedang melangkah di jalan yg benar. Terang yg semakin bersinar itu yg membimbing kita di setiap keputusan yg harus kita buat.

Luangkan waktu untuk memohon kpd Tuhan untuk memberikan sinar terang-Nya. Pakai waktu utk mengerti rencana Tuhan, dan miliki pengalaman pribadi utk merasakan lebih banyak berkat dari-Nya. Habiskan waktu utk melihat hari-hari yg cerah penuh rasa syukur, disaat kita melangkah maju dalam setiap rencana yg baik. Jika kita saat ini tengah mengalaminya, berbahagialah karena Dia telah mengucurkan aliran 'air' berkat yg tak akan pernah berhenti di 'kantung' bekal perjalanan kita.

Rencana Allah, adalah rencana kasih sayang Bapa utk anak-Nya.
Banyak cara utk melangkah, namun hanya dengan berdiri dan berjalan dekat, tepat disamping-Nya, 

adalah satu-satunya cara melangkah dgn benar utk menuju kebenaran.
Banyak sinar yg cahayanya memudar di dunia ini, namun hanya terang-Nya yg bersinar semakin terang didalam hati dan memberikan kekuatan untuk mengetahui jalan menuju ke tujuan yg kekal.


Tuhan Yesus Memberkati.

Organ Tubuh Yang Paling Hebat

''Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.'' (Amsal 18:21)

Mata manusia adalah suatu keajaiban, baik dari susunan maupun fungsinya. Sembilan puluh persen informasi yang kita terima datang melewati mata kita. Tanpa mata, kita akan sangat terkendala dalam aktifitas kita. Tetapi mata bukan organ tubuh yang paling hebat. Otak manusia, meski memiliki sekitar 100 milyar sel. dan lebih hebat dari segala komputer yang diciptakan manusia, tetapi otak juga bukan organ tubuh yang paling hebat.

Organ tubuh manusia yang paling hebat ternyata hanya kecil saja dan letaknya tersembunyi karena ada di dalam mulut kita, yaitu, LIDAH. Mari kita baca baik-baik ayat di atas, renungkan dan resapi kata 'hidup' dan kata 'mati'. dan bayangkan arti 'hidup' adalah: bekerja, beribadah, menjadi berkat, warna-warni, hangat, cerah, tertawa, berbahagia, dan seterusnya. Lalu bayangkan arti 'mati' adalah: dingin, suram, kaku, hancur, sedih, marah, dan sebagainya.

Semua arti dari hidup dan mati tersebut, ditentukan oleh lidah. Karena oleh lidah, kita bisa memilih hidup atau mati, pemulihan atau kehancuran. Bagaimana kita memilihnya? Ya, dengan memilih apa yang kita katakan dan ucapkan dalam keseharian kita. Sederhana? Ya! Gampang? Tidak juga! Mari kita mulai dengan langkah pertama yaitu mencari tahu apakah kita: Sering memaki orang jika kita sedang terburu-buru? sering mengutuki perusahaan kompetitor supaya bangkrut? Sering bertengkar dengan teman kita? Atau adakah orang yang menasihati kita supaya jangan mengeluh?

Jika minimal ada satu jawaban 'Ya' atas pertanyaan di atas, maka kita perlu mengadakan perubahan! Mungkin kita punya teman yang juga bermulut tajam, tetapi hidupnya kaya raya. Oya...memang orang tidak akan menjadi miskin jika mulutnya tajam dan beracun. tetapi ketahuilah, bahwa kalau mulutnya beracun, maka hidupnya juga akan beracun, Racun ini akan bekerja pada dirinya, pada orang di sekitarnya, juga pada keluarganya.

Ubahlah perkataan kita supaya bisa menjadi berkat dan memuliakan nama Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati

Senin, 30 Agustus 2010

Tetap Sampai Selama-lamanya

"Janganlah lupa kepada pemimpin-pemimpinmu yg menyampaikan pesan Allah kepadamu. Perhatikanlah bagaimana mereka hidup dan bagaimana mereka mati, dan contohilah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:7-8, BIS)

Yesus Kristus tetap ada di masa sekarang ini.
Dia tidak pernah berkata kepada kita, "Aku ada di masa lalu".
Kita tidak bisa berpikir menyamakan Dia seperti kita, kita tetaplah manusia.
Kelak kita akan mengingat bahwa kita pernah jadi muda, pernah lebih cantik, lebih ganteng, lebih cakap dari sekarang. Karena kita cenderung menjadi orang-orang dari yg selalu mengenang masa lalu kita, yg lebih baik dari sekarang, atau yg lebih lengkap dari yg akan datang.

Bukanlah Tuhan Allah jika Dia tidak tetap teguh dalam kekuasaan-Nya.
Dia tidak berkata, "Aku adalah yg telah lewat".
Rumah Bapa di Surga bukan seperti cermin yg memiliki tampilan belakang yg berbeda dgn yg di depan. Rumah Bapa di Surga tetap Kerajaan Allah yg jadi akhir tujuan hidup kita di dunia.
Dapatkah Tuhan Allah berubah hingga lebih dari Tuhan Allah?
Tuhan Allah tidak akan pernah berubah sedetikpun.
Yesus Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Berikan kepada Yesus.

"Siapa yg datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yg berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yg datang dari sorga adalah di atas semuanya." (Yohanes 3:31)

"Ketika anggur sudah habis, ibu-Nya berkata kpd Yesus, "Mereka kehabisan anggur". Yesus menjawab, "Ibu, jangan menyuruh Aku. Belum sampai waktunya Aku menyatakan diri." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Lakukan saja apa yg dikatakan-Nya kepadamu."(Yoh. 2:3-5, BIS).
Hanya itu saja. Lakukan saja apa yg dikatakan-Nya.
Maria tidak bicara dgn ngotot perihal masalah yg dihadapinya. Maria memahami nilai sebuah masalah, Maria juga memahami waktu milik Kristus. Dan Maria memberikan masalah yg dihadapinya kepada Yesus Kristus.

Jika kita menghadapi segala masalah, kita ikuti teladan Maria, ibu Yesus. Memahami inti dan nilai setiap masalah itu. Saat kita berusaha memahami, kita telah mencapai setengah langkah memecahkan masalah itu.

Berikan kepada Yesus. Sampaikan setiap masalah kita kepada Tuhan Yesus. Tidak peduli seberapa parahnya masalah itu. Dia senang mendengarkan kita dan memang siap membantu di dalam waktu-Nya. Nantikan dgn tidak ngotot dan berserah hati, apa yg akan dikatakan Tuhan Yesus. Lakukan saja apa yg dikatakan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 24 Agustus 2010

Dari "Apa Adanya" Menjadi "Seperti-Nya"

"Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yg adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yg salah. Tetapi kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita beranggapan seakan-akan Allah pendusta dan kita tidak menyimpan perkataan Allah di hati kita." (1 Yohanes 1:9, BIS)

Setiap hari ada kesempatan bagi kita utk luangkan waktu saat teduh, dimana saat itulah kita bisa merendahkan diri di hadapan Tuhan. Mazmur menunjukkan sebuah cara bersaat teduh: "Selidikilah aku, ya Allah, dan ketahuilah hatiku; ujilah pikiranku. Tunjukkanlah segala sesuatu di dalam diriku yg membuat Engkau sedih dan tuntunlah aku di jalan hidup yg kekal." (Mzm 139:23-24, FAYH). Dgn waktu saat teduh, kita ijinkan Roh Allah mengungkapkan sesuatu di dalam diri kita-hati, pikiran & tindakan-yg tidak menyenangkan Tuhan Allah. Saat menjalin hubungan yg jujur, dgn hati & perkataan jujur kpd Tuhan Allah ttg dosa kita, kita akan temukan sebuah harta yg besar, lebih dari apa yg ada dalam diri kita.

Kita perlu memastikan bahwa kita sedang mengambil langkah seperti yg Tuhan Allah inginkan. Dgn kerendahan hati, di dalam diri kita yg apa adanya ini, ada sikap hati yg buruk, kebiasaan buruk & pikiran yg buruk. Dosa tetaplah dosa dan akarnya adalah pemberontakan akan kehendak-Nya. Dgn kerendahan hati, kita akui dosa kita kepada-Nya dan kita pun mengakui bahwa kita membutuhkan Juruselamat di dalam kehidupan kita. Dia mengasihi kita, Dia tidak ingin menghukum, tetapi mengampuni.

Tuhan Allah menerima kita apa adanya, namun Dia tidak menghendaki kita tetap mempertahankan perilaku lama kita. Karena pada saat Dia memanggil kita, Dia ingin mengubah karakter kita menjadi seperti-Nya. Bagaimana dgn kita, apakah kita sendiri bisa menerima diri kita apa adanya, disaat kita merasa memberontak akan kehendak-Nya? Apakah kita juga bisa menerima pengampunan yg ada dari-Nya?

Tuhan Yesus Memberkati.

Sahabat Kristus

Maka pada waktu itu, demikianlah Firman Tuhan, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku! (Hosea 2:15)


Kitab Hosea adalah kitab kicah cinta! Ya, kitab ini mengungkapkan bertapa besar dan dalamnya cinta Tuhan kepada umat-Nya. Walaupun mereka tidak setia, tidak tahu berterima kasih dan berulang kali memberontak, namun Tuhan tetap ada untuk mengasihinya. Mengapa Tuhan begitu mengasihi sebuah bangsa yang demikian tegar tengkuk dan keras hati seperti ini? Ayat 15 menjadi alasannya! Tuhan melihat hal-hal ke depan tentang masa depan, pembaharuan yang terjadi dimasa mendatang. Itu sebabnya Tuhan menyatakan: "Maka pada waktu itu, demikianlah firman Tuhan, engkau akan memanggil Aku, Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!"

Ini adalah sebuah pernyataan isi hati Tuhan yang begitu dalam bagi kita semua sebagai umat-Nya! DIA menyatakan kerinduan-Nya yang terdalam yaitu supaya kita mengenal-Nya dengan mesra sama seperti seorang istri mengenal suaminya. Hal yang sama pernah Yesus ungkapkan kepada murid-muridnya dan juga diri kita ---bahwa kita bukanlah dipanggil hanya untuk menjadi hamba-hamba-Nya melainkan untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya. Kristus adalah sahabat kita! Ia ingin selalu memiliki persekutuan yang dalam dan penuh kasih mesra bersama-sama kita.

Pandanglah Tuhan sebagai seorang sahabat yang selalu rindu untuk memeluk, memelihara, dan mengangkat kita dengan sayap-sayap kasih-Nya. Kristus adalah seorang sahabat yang penuh perhatian dan kasih-Nya akan tetap tinggal bersama-sama kita. Itu sebabnya Tuhan menawarkan diri-Nya untuk menjadi seorang sahabat. Sekalipun kita pernah mewarnai hidup kita dengan pemberontakan, ketidaktaatan, dan berkali-kali kita telah mengecewakan-Nya, sambutlah persahabatan Kristus hari ini dan jangan lagi menjauh dari-Nya.

Sedetik pun Ia tidak pernah meninggalkan hidup kita. Ia sangat perduli dan tahu bahwa kita sangat membutuhkan kekuatan dan kehadiran-Nya. Kasih dan pengampunan disediakan untuk kita hari ini. Sambutlah dan terimalah persahabatan-Nya, Ia setia menunggu dan membuka tangan untuk memeluk dan menyatakan kasih-Nya.(s)

Tuhan Yesus Memberkati.

Buah Dari Perkataan.

"Aku akan menciptakan puji-pujian pada bibir mereka yang berduka. Damai, damailah mereka, yang dekat maupun yang jauh," demikianlah firman TUHAN, "karena Aku akan menyembuhkan mereka semua." (Yesaya 57:19, FAYH)

Apakah kita tahu bahwa perkataan kita seperti sebuah benih? Di dalam benih-perkataan itu ada kekuatan yg tersimpan. Di masa yg akan datang, kita sendiri yg akan memakan buah dari benih perkataan kita. Terkadang kita sendiri tidak menyadari perkataan kita, ketika kita sampai di masa depan. Artinya, setiap perkataan kita (yg diucapkan maupun yg ditulis) akan menghasilkan kuasa terhadap keadaan dr semua yg telah kita lontarkan.

Begitu penting bagi kita untuk membuat pernyataan yg positif di dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena saat ini kita sedang berdiri di dalam sebuah perjanjian kehidupan. Bentuk penghargaan kita kpd perjanjian hidup ini adalah dgn mengeluarkan perkataan yg baik dan tidak sia-sia. Kita harus menanamkan perkataan Firman Tuhan di dalam hati & pikiran, lalu berkata, "Saya adalah anak Allah yg diberkati, karenanya saya memiliki damai sejahtera Allah, saya sehat, saya punya bakat, saya bisa bijaksana." Jika kita menabur benih perkataan yg baik, kita sedang mempersiapkan buahnya utk kita makan ketika kita sampai di masa depan.

Hari ini mari kita pastikan, bahwa kita adalah seorang penabur benih yg baik di dlam perkataan kita. Biarkan Firman-Nya yg meluap memenuhi hati dan pikiran kita. Hingga segala yg kita katakan adalah buah cerminan Firman Tuhan dan kita tahu benih kata-kata apa yg harus kita tabur, kita lontarkan.

Doa menabur benih perkataan:
Tuhan Allah, terima kasih atas kebenaran Firman-Mu. Bantu kami agar kami menjadi penabur benih perkataan dan menjaganya hingga saatnya kelak kami menuai buahnya. Tanamkan perkataan-Firman-Mu di dalam hati kami, karena itu membuat kami dekat dan melangkah bersama-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus, kami memohon dan mengucap syukur. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Misi yang Sesungguhnya

Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain. (Markus 9:50)


Dalam banyak kesempatan, kita terlalu sering mendapat sebuah pertanyaan, “Apa sebenarnya tujuan hidupmu?” Akan tetapi kita sering menganggap pertanyaan itu sebagai hal yang tidak terlalu berguna sehingga kita pun kemudian lebih bersikap diam sebagai ungkapan bahwa pertanyaan seperti itu tidak perlu dijawab. Tahukah Anda bahwa ketika kita bersikap demikian, hal itu justru menunjukkan bahwa hidup kita tak ubahnya seperti laying-layang putus atau sebuah perahu yang terombang-ambing ditengah laut? Apalagi bahwa kita seorang Kristen! Kita tidak sekedar diciptakan Allah untuk sekedar diciptakan Allah untuk sekedar hidup! Banyak kita berpikir bahwa tujuan hidup hanyalah bekerja, menikah, punya anak, menghabiskan masa tua dan mati! Salah! Bukan seperti itu tujuan hidup kita yang sebenarnya. Untuk kita, Allah memanggil dan memberikan visi khusus yang harus dikerjakan.


Sekali lagi, apa sebenarnya tujuan hidup kita sebagai anak Tuhan? Alkitab sangat jelas menunjukkan kepada kita bahwa tujuan hidup kita adalah menjadi garam dan terang bagi dunia ini. Garam berfungsi untuk mencegah pembusukan dan memberi citra rasa pada makanan. Orang Romawi jaman dulu bahkan menggangap garam sebagai benda paling bersih dan jernih, itu karena garam berasal dari dua benda yang paling bersih dan jernih yaitu matahari dan laut. Tidak salah jika garam selalu dihubungkan dengan kemurnian. Sebagai garam, berikanlah pengaruh yang baik bagi orang-orang disekitar kita. Milikilah hati yang tulus dan murni dalam segala pikiran dan perbuatan hidup kita.


Terang memberi kita kemampuan untuk membedakan hal yang benar dan jahat. Terang adalah alat penyelamatan. Terang memberikan kehidupan, tanpa terang maka kita tidak akan ada kehidupan. Tujuan hidup kita adalah menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Kisah 13:47). Terang tak pernah dikalahkan oleh kegelapan, sebaliknya kehadirannya selalu membuat kegelapan sirna. Semua ini terjadi ketika kehadiran kita selalu membuat orang lain bersyukur, bersukacita, dihiburkan, dan memuliakan Tuhan sebab melihat terang pada diri kita. Inilah tujuan hidup kita yang sesungguhnya. (s)


Tuhan Yesus Memberkati.

Kedewasaan Karakter

"Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." (I Korintus 13:11)


Menurut kita apa sebenarnya musuh kasih yang terbesar? Mengapa kita tidak mampu mengasihi dan mengampuni orang lain? Musuh kasih adalah kecemburuan dan keinginan untuk melakukan kehendak diri sendiri. Rasul Paulus mengungkapkan bahwa kecemburuan dan keinginan untuk melakukan kehendak diri sendiri adalah sifat seorang kanak-kanak. Kita semua tentu tahu bahwa suka cemburu dan melakukan kehendak diri sendiri adalah perilaku seorang anak kecil. Oleh karena itu, Rasul Paulus mengingatkan kita sebagai seorang yang telah 'dewasa' agar meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Menguntip tulisan Maurice Wagner, dalam bukunya berjudul Sensation of Somebody (Perasaan menjadi seorang) menulis: Masalah yang paling sering terjadi dalam hubungan dengan orang lain adalah sifat untuk berusaha mengendalikan mereka yang kita cintai. Ketika seorang melakukan hal ini, maka ia akan menjadi seorang yang mementingkan diri sendiri, pencemburu, dan terlalu menuntut. Sikap-sikap ini sering dimaklumi sebagai tanda dari ketidakdewasaan. Jika mau mengatasi kecenderungan untuk membenci yang tanpa kendali ini, kita harus menghadapi apa yang kita benci itu.

Mengasihi adalah kehendak Tuhan untuk kita. Seperti yang tertulis dalam kitab Roma 12:10, saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat adalah hal yang harus tampak dalah hidup orang percaya. Sadarilah bahwa kehendak Allah ini tidak akan berlaku dalam diri kita ketika kecemburuan dan keinginan untuk melakukan kehendak diri sendiri masih menguasai hidup kita. Seorang yang telah menjadi dewasa akan menghadapi segala sesuatu dengan sikap dewasa. Tetap mengasihi walau disakiti, tetap memberkati walau diperlakukan tidak baik, tetap mengampuni sekalipun dikecewakan, hal inilah yang menandai kehidupan seseorang yang telah dewasa.

Pertanyaannya, apakah kita telah menjadi seorang yang dewasa? Kedewasaan memang bukan sesuatu yang mucul instan. Namun kedewasaan akan kita dapatkan bila kita dengan rela hati mau dibentuk oleh Firman-Nya setiap hari. Ijinkan Tuhan untuk mengubah karakter kita serupa gambar Putera-Nya, waktu demi waktu.(s)


Tuhan Yesus Memberkati.

Melihat dari Sudut Pandang-Nya.

"Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yg karena mempunyai pancaindera yg terlatih untuk membedakan yg baik dari pada yg jahat." (Ibrani 5:13-14)
Di dalam Alkitab Firman Allah Yg Hidup (FAYH),Ibrani 5: 12b-14:
"Saudara seperti bayi yg hanya minum susu,dan belum dapat mengunyah makanan. Orang yg masih hidup dari susu, belum maju dalam hidup kekristenannya dan tidak tahu banyak tentang perbedaan antara yg benar dan yg salah. Ia orang Kristen yg masih bayi! Saudara tidak akan dapat mengunyah makanan rohani dan memahami hal-hal yg lebih dalam mengenai Firman Allah, kalau Saudara belum menjadi orang Kristen yg lebih baik dan belajar membedakan yg benar dari yg salah dengan melakukan hal-hal yg benar.

Dalam iman, kita melihat kehidupan ini dari sudut pandang Tuhan Allah. Tuhan Allah memberi kita pemahaman-pengertian, kebijaksanaan dan penegasan agar sedikit demi sedikit kita mengerti sudut pandang-Nya. Menolak untuk melihat dari sudut pandang Tuhan Allah, adalah sikap diri yg penuh kekerasan hati, kebodohan dan kebutaan rohani. Dgn sudut pandang-Nya, kita dimampukan untuk melihat segala sesuatu di kehidupan ini saling berhubungan dan membuat perbedaan yg tegas dari perbandingannya.

Dengan pengetahuan, yg kita dapatkan, kita belajar apa yg Tuhan Allah katakan dan lakukan. Dengan sudut pandang, kita memahami mengapa Tuhan Allah mengatakan atau melakukan seperti di dalam Firman-Nya.

Selalu belajar melihat dari sudut pandang-Nya, adalah bentuk kematangan diri serta kemampuan kita untuk mengenali perbedaan antara benar dan salah.
Tuhan Yesus Memberkati.

Kamis, 05 Agustus 2010

Mencari Pengalaman Rohani atau Mencari Tuhan.

"Aku ingin tahu apa yang akan Ia katakan, dan bagaimana Ia memberi jawaban. Apakah Ia akan melancarkan kuasa-Nya kepadaku? Tidak! Ia pasti akan mendengarkan kata-kataku. Aku tak bersalah dan dapat membela diri di hadapan-Nya, maka aku akan dinyatakan bebas untuk selama-lamanya. Kucari Allah di timur, barat, selatan, utara, tetapi di mana-mana Allah tak ada; dan aku tak dapat menemukan Dia." (Ayub 23:5-8,BIS)

Ayub tidak bisa merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya, tetapi kenyataannya Allah tidak benar-benar meninggalkan Ayub. Karena Allah telah berjanji tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan umat-Nya.
Ketika kita beranggapan Allah sedang menjauh, perasaan dari dalam diri kita yg sebenarnya justru telah menempatkan Allah Bapa menjadi sepikir dgn kita. Kita menganggap Dia sedang marah atau sedang menghukum kita karena telah berdosa. Itu cara pandang yg terbalik dalam sebuah hubungan dgn Tuhan Allah. Justru kita telah menyingkirkan Roh Allah yg tinggal di dalam diri kita, ketika kita tidak taat pd kehendak -Nya, ketika kita sedang bertikai dgn orang lain, ketika kita sedang disibukan dgn kenyamanan duniawi.

"Namun Dia tahu segala jalanku juga setiap langkahku. Kalau seperti emas aku diuji, akan terbukti bahwa hatiku murni. Aku taat kepada-Nya dengan setia; tak pernah aku menyimpang dari jalan yang ditentukan-Nya." (Ayub 23:10-11,BIS)

Kesalahan mendasar yg sering kita lakukan dalam kehidupan rohani adalah kita lebih mencari pengalaman rohani dan bukan mencari hubungan dgn Tuhan Yesus. Kita lebih mendengarkan luapan perasaan, dan kita menganggap itu adalah bentuk penyembahan. Kita tidak sedang menyembah dgn sepenuh hati jika kita mengikuti perasaan. Sekalipun itu perasaan kedekatan dgn Kristus.
Tuhan Allah menghendaki kita tidak tergantung pada perasaan emosi jiwa belaka, melainkan menghendaki kita menggunakan segenap pikiran, perkataan dan perbuatan dalam perjalanan hidup yg menyembah Tuhan Allah.
Tuhan Yesus Memberkati.

Didikan Keras

''Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.'' (Amsal 15:10)

Anak adalah buah hati yang melengkapi kehidupan rumah tangga kita. Mereka adalah penerus generasi. Pada mereka kita mengharapkan dapat meneruskan usaha yang kita rintis selama bertahun-tahun. Kita bekerja keras untuk membangun usaha, hingga berkembang menjadi maju dan akhirnya kita wariskan semua pada anak kita. Bagaimana jadinya jika perusahaan yang kita rintis secara susah payah menjadi hancur gara-gara kita tak mampu mempersiapkan generasi penerus yang kompeten. Uang yang kita kumpulkan ludes dihabiskan anak kita yang tak bisa menghargai jerih payah orang tuanya. Salah siapa?

Sebagai orang tua, perlu ditanamkan pendidikan yang benar sedini mungkin. Harapan yang membumbung tinggi tak akan terjadi jika tak dilakukan usaha yang benar. Bagaimana anak bisa menghargai uang jika ia tak pernah merasakan susahnya mencari uang. Bagaimana anak bisa menjadi anak yang baik jika tak pernah mengajaknya ke ke gereja, membaca renungan harian, membaca Alkitab?

Maka penting bagi orang tua mendidik anaknya secara benar. Marilah kita belajar dari jerapah dan burung rajawali. Keduanya mendidik anaknya secara keras supaya hidup mandiri. Induk jerapah melahirkan anaknya sambil berdiri dan bayinya jatuh ke tanah yang keras dalam kandangnya. Hal pertama yang dilakukan induk jerapah itu memberi tendangan yang cukup keras pada bayi jerapah itu. Bayi jerapah berusaha bangun dan berdiri setelah terjatuh. Namun karena masih lemah, ia mudah goyah dan jatuh lagi. Si induk menendangnya lagi, bayi jerapah itu berusaha bangun lagi, tendang lagi, bangun lagi begitu seterusnya sampai bayi jerapah itu dapat berdiri kokoh. Demikian juga dengan burung rajawali, ia akan melemparkan anaknya ke tebing yang curam supaya anaknya bisa belajar terbang. Pilihannya hanya dua, tidak mau berusaha mengepakkan sayapnya dan berusaha terbang maka akan jatuh ke jurang dan mati, tapi jika mau mengepakkan sayapnya dan berusaha terbang maka akan selamat. Didikan yang sangat keras namun dilakukan dengan karena kasih.

Jika binatang saja mampu mendidik anaknya dengan keras karena ia begitu mengasihi anaknya. apalagi Tuhan kita, kadang didik kita dengan keras untuk membentuk karakter yang kuat dalam diri kita. Jadi jangan abaikan didikan Tuhan karena Tuhan selalu menginginkan yang terbaik untuk kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

TUHAN Yang Menyelesaikan

"Kalian tidak perlu bertempur dalam perang ini. Pergilah ke tempat yang telah ditentukan bagimu dan tunggu saja di situ. Kalian akan melihat TUHAN memberikan kemenangan kepada kalian. Hai penduduk Yehuda dan Yerusalem, janganlah cemas atau takut. Masukilah saja pertempuran itu, TUHAN akan menolong kalian!" (2 Tawarikh 20:17, BIS)

Apa yg Tuhan katakan pada Raja Yosafat, akan selalu mengingatkan kita saat sekarang ini, "Pertempuran itu bukan bagianmu, melainkan bagian-Ku. Ambil yg telah ditentukan menjadi bagianmu."

Jika kita adalah anak Allah, maka masalah kita merupakan masalah-Nya. Bapa di Surga tidak akan membiarkan anak-Nya menyelesaikan masalah hidupnya sendiri. Tuhan Allah jauh lebih baik dan berkompeten memecahkan masalah kehidupan dari-Nya, ketimbang apa yg kita lakukan. Bagian kita, tugas kita adalah percaya pada-Nya dgn sepenuh hati dan tetap melangkah. Mungkin ini yg jadi alasan kita mengalami kelelahan dalam perjalanan hidup. Seringkali kita mengalami putus asa, karena kita berpikir, "Semuanya tergantung diri saya sendiri."

Tuhan jg berkata, "Pergilah ke tempat yang telah ditentukan bagimu dan tunggu saja di situ." Lalu "Janganlah cemas atau takut. Masukilah saja pertempuran itu, TUHAN akan menolong kalian!" Tuhan menginginkan penduduk Yehuda & Yesrusalem memiliki sikap mental keberanian dan ketenangan.

Ketenangan perjalanan hidup kita ditentukan oleh iman kita yg percaya bahwa Allah sepenuhnya mengerjakan segala hal, yg memang bukan bagian kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Menghadapi Setiap Masalah

Hal yg paling sering kita alami ketika menghadapi badai/masalah dalam perjalanan hidup adalah bereaksi dan panik ketika kita tidak kuasa menghadapinya. Dgn menganggap pada saat itu kita sedang sendirian menghadapinya.

Seperti kejadian yg dialami para murid Yesus ketika menghadapi badai di tengah laut. Yesus tidur, para murid panik, bereaksi dgn mengerahkan kekuatan mereka utk melawan badai itu. Ketika mereka percaya bahwa Yesus mampu menenangkan badai itu, mereka tenang karena Yesus memegang kendali hidup mereka. Para murid Yesus menghadapi kejadian yg berulang dalam menghadapi badai di tengah laut. Di saat mereka berada di tengah badai, Yesus berjalan di atas air dan Yesus bermaksud melewati mereka. Yesus melihat mereka sekali lagi berada dalam kesulitan besar, dan dgn melewati mereka, Yesus menantang mereka utk berserah kepada-Nya. (lih.Markus 6:48) Yesus memberi isyarat diam-diam kpd para murid supaya mengikutsertakan Dia setiap kali menghadapi keadaan yg sulit. Ketika Yesus mau menolong mereka, Dia tidak datang sbgai seorang pembantu, namun sbgai Tuhan Allah.

Kita melakukan hal yg sama seperti yg dialami para murid Yesus. Jika kita tetap selalu menjaga kerendahan hati utk berserah dan melibatkan Tuhan Yesus di dalam setiap masalah/badai,Tuhan Yesus akan memegang kendali hidup kita dgn memberikan Kasih Karunia-Nya. Satu-satunya syarat untuk menerima Kasih Karunia-Nya adalah kerendahan hati.

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9a)

Doa Menghadapi Masalah:
Tuhan Yesus, terimakasih untuk keadaan sulit yg aku hadapi saat ini. Ini adalah isyarat dari-Mu dan merupakan tamparan di pipiku yg harus aku perhatikan agar aku bergantung kepada-Mu. Tuhan Yesus tolong aku untuk menanggapi bukan bereaksi pada masalah. Tolonglah aku untuk mencari Engkau, bukan mengikuti pengertianku sendiri. Tuhan Yesus, bimbing aku utk terus maju dan tidak menyerah di tengah jalan. Engkau selalu menyelesaikan apa yg telah Engkau mulai di dalam hidupku. Dalam Nama Yesus aku memohon dan mengucap syukur. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Memohon Petunjuk

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." (Kolose 3:15)

Seorang pemuda memutuskan utk berlayar keliling dunia. Namun ia takut dan khawatir, karena ia belum pernah sebelumnya berlayar di laut lepas. Lalu ia mulai membaca alkitab dan berdoa. Melalui Roh Kudus yg membimbingnya, Tuhan Yesus berkata, "Aku memberimu damai sejahtera-Ku, engkau takut dan khawatir bukan karena engkau kurang berdoa, namun engkau kurang pengetahuan ttg pelayaran. Mulailah skrg mempelajari beberapa petunjuk ttg berlayar di laut lepas."

Ketika kita merasa bimbang pada sebuah keputusan yg akan kita ambil, Damai Sejahtera Kristus lah yg akan menjadi hakimnya. Damai Sejahtera Kristus akan memerintah di dalam hati kita, sebagai suatu ketenangan karena pikiran kita telah terisi pengetahuan yg baik dan berguna di dalam perjalanan hidup kita.

Doa Memohon Petunjuk Damai Sejahtera Kristus:
Tuhan Yesus, aku perlu tahu apa yg harus aku lakukan. Arah mana yg harus aku ambil. Aku mengakui dgn jujur, beberapa pilihan yg ditawarkan ke hadapanku semua menarik. Tolonglah agar aku memahami jalan yg paling memuliakan Engkau.
Tolong aku menemukan Damai Sejahtera-Mu, dan saat aku mendapatkan Damai Sejahtera-Mu, berikan kepadaku kerendahan hati utk mengijinkan Damai Sejahtera-Mu menjadi hakim dari setiap keputusan yg aku ambil. Dalam Nama Yesus aku memohon dan mengucap syukur. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Sukacita Dalam Hidup

"Berbahagialah orang yg Kau didik, ya TUHAN, orang yg Kau ajari hukum-hukum-Mu. Kau tenangkan dia di hari-hari malapetaka, sampai digali lubang untuk menangkap orang jahat. Sebab TUHAN tak akan meninggalkan umat-Nya; Ia tak akan mengabaikan milik pusaka-Nya." (Mazmur 94:11-14 BIS)


Seseorang yg pasif dan malas tidak akan pernah mengalami sukacita surgawi. Karena ia selalu menginginkan segala sesuatu terjadi dgn baik dan lancar, namun ia hanya duduk diam dan menunggu untuk melihat segala sesuatunya terjadi dgn lancar dan berakhir baik.

"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yg mengaum-aum dan mencari orang yg dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yg teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yg sama." (1 Petrus 5:8-9)

Seseorang yg selalu mengalami sukacita surgawi, akan berjalan dgn kedisiplinan hidup didalam Firman Tuhan. Ia tahu Tuhan akan menjadikan hidupnya menjadi baik, sekalipun ia harus meninggalkan gaya hidup kenyamanan dunia di dalam hidupnya. Sekalipun ia harus menderita karena menolak gaya hidup yg dunia tawarkan.

"Tetapi sesudah kalian menderita sebentar, Allah sendiri akan membuat kalian menjadi sempurna. Ia akan menegakkan dan menguatkan kalian serta mengokohkan kalian. Sebab Ia adalah Allah yg sangat baik hati, yg sudah memanggilmu untuk turut merasakan keagungan-Nya yg abadi melalui Kristus." (1 Petrus 5:10 BIS)

Tuhan Yesus Memberkati.

Mengikuti Rencana-Nya.

"Tuhan berkata, "Pikiran-Ku bukan pikiranmu, dan jalan-Ku bukan jalanmu. Setinggi langit di atas bumi, setinggi itulah pikiran-Ku di atas pikiranmu, dan jalan-Ku di atas jalanmu." (Yesaya 55: 8-9 BIS)

Salomo mengambil waktu untuk berdoa ketika ia menerima tugas menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya. Salomo tidak berdoa memohon agar namanya dihormati sepanjang penugasannya menjadi raja. Salomo tidak berdoa minta istri yg cantik, penghasilan besar, bahkan ia tidak meminta Allah membuat hidupnya bahagia, sebaliknya ia berdoa, "Aku bergantung kepada-Mu, Tuhan, bukan bergantung pada kekuatan dan kemampuanku."

Doa menerima rencana Tuhan:
Tuhan Yesus, aku akan menghadapi perjalanan hidup yg Engkau beri, tantangan dan ujian ada di depan mataku. Jagalah aku agar aku tetap jujur. Tolonglah aku agar aku tidak berpura-pura seolah-olah aku memiliki semua jawaban. Biarkan hikmatMu saja yg memberi pengertian kpdku, agar aku selalu mengandalkan-Mu.
Tolonglah supaya aku tidak mundur dari perjalanan hidup ini. Sebaliknya, ingatkan aku bahwa ini merupakan jalan-Mu untuk menghasilkan penyerahan diri kepada-Mu. Aku percaya bahwa setiap ujian dalam perjalanan hidupku, menghasilkan kebutuhan diriku untuk selalu berserah kepada-Mu. Bersabdalah Tuhan, aku adalah hamba-Mu. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 25 Juli 2010

Kepahitan Merugikan Diri Sendiri

'Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.'' (Ibrani 12:15)

Pernahkah anda dilukai oleh orang lain?
Jika ya, sudahkah anda terlepas dari rasa sakit?
atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hati anda?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.

Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.

Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri ssendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).

Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin di masa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.

Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan kita dan memberi keadilan bagi kita. Hapus setiap kepahitan dihati kita hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati.

Kamis, 22 Juli 2010

Seberapa Besar Tuhan Yesus?

Yesus menyatakan,
"Dengan sesungguhnya Aku berkata, seseorang yg percaya kepada-Ku akan melakukan mujizat-mujizat yg sama seperti yg telah Aku lakukan, malahan lebih besar lagi, sebab Aku akan pergi kpd Bapa. Kalian dapat memohon apa saja kpd-Nya atas nama-Ku, dan Aku akan mengabulkannya, sebab hal itu akan mendatangkan pujian kpd Bapa, yaitu karena apa yg Aku, Anak itu, akan lakukan bagi kalian. Ya, mintalah apa saja, atas nama-Ku, dan Aku akan mengabulkannya."  (Yoh.14:12-14 FAYH).

Janji yg pertama yg dikatakan Tuhan Yesus dgn jelas adalah: "seseorang yg percaya kepada-Ku,....mintalah apa saja, atas nama-Ku, dan Aku akan mengabulkannya." Janji ini bisa kita dapatkan, jika kita benar-benar percaya kpd Yesus, Dia akan mengabulkan segala permintaan atas nama Tuhan Yesus. Ada konsekuensi sikap hati yg berserah kpd Kehendak Tuhan Yesus. Kita tdk bisa menyatakan keinginan daging kita dgn mengatasnamakan itu adalah kehendak Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tahu isi hati dan segala motivasi di dlm setiap permintaan kita, dan Dia tahu apa yg kita butuhkan.

Lalu yg kedua, Tuhan Yesus melanjutkan janji-Nya,
"Jikalau kalian mengasihi Aku, patuhlah kpd-Ku. Maka Aku akan memohon kpd Bapa dan Ia akan menganugerahkan kpd kalian Penghibur yg lain, yg tidak akan pernah meninggalkan kalian, yaitu Roh Kudus, Roh yg membimbing kpd segala kebenaran. Dunia umumnya tdk dapat menerima Dia, karena dunia ini tdk mencari Dia dan tdk mengenal Dia. Tetapi kalian mengenal Dia, karena Ia tinggal bersama-sama dgn kalian sekarang dan sekali waktu kelak akan berada di dalam kalian. Sekali-kali Aku tidak akan meninggalkan kalian sbg yatim piatu. Aku akan segera datang lagi kpd kalian."  (Yoh.14:16-18 FAYH).

Tuhan Yesus menekankan kembali pada janji-Nya yg luar biasa: "Jikalau kalian mengasihi Aku, patuhlah kpd-Ku, Bapa akan menganugerahkan kpd kalian Penghibur yg lain, yg tidak akan pernah meninggalkan kalian, yaitu ROH KUDUS, Roh yang membimbing kpd segala kebenaran." Ada hubungan ketaatan pada setiap janji-janji Tuhan. Di dalam hubungan yg intim dgn Tuhan Yesus, Roh Kudus, Roh yg membimbing kpd segala kebenaran akan tinggal di dalam diri kita.

Banyak orang yg percaya Kristus sudah merasa puas dgn anugerah keselamatan dr Tuhan. Namun mereka tidak meletakkan iman, harapan doa hanya kpd Kristus. Mereka masih merasa menerima kurang dari yg diinginkan lalu menempatkan Tuhan Yesus dibalik lembaran hidup serta membuat-Nya menjadi terbatas hanya di selembar kertas perjalanan hidup sehari-hari.

Seberapa besar Tuhan Yesus di dalam hidup kita?
Sebelum kita memegang janji-janji Tuhan Yesus, lebih dulu kita harus memandang Tuhan Yesus, lebih besar dari segala permintaan kita.
Sebelum menginginkan segala permintaan kita, lebih dahulu kita hanya menginginkan Tuhan Yesus yg terbesar, lebih besar dari segala sesuatu di hidup kita.


Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 20 Juli 2010

Meniru Sikap Bapa.

"DALAM segala perbuatan hendaklah Saudara mengikuti teladan Allah sebagaimana seorang anak yg sangat dikasihi mengikuti teladan ayahnya." (Efesus 5:1, FAYH)

Pernahkah kita menghabiskan waktu bersama seorang bayi atau anak kecil, lalu mereka meniru suara dan setiap gerakan kita? Bagi bayi dan anak kecil, meniru segala yg kita lakukan  adalah sebuah permainan menyenangkan mereka. Bayi dan anak kecil selalu bersemangat utk belajar hal yg baru. Mereka mengamati dan merekam apa yg kita lakukan lalu mulai belajar melakukan hal yg sama dgn yg kita lakukan.

Sama seperti anak kecil, kita semua adalah figur peniru. Sampai saat ini banyak orang mengidolakan dan meniru segala sesuatu yg dilihat di televisi, di majalah, di komunitas, serta segala sesuatu yg dipertontonkan di dunia. Namun sebagai anak Allah, kita harus menjadi peniru sikap Bapa kita, dan mengikuti teladan cinta kasih-Nya. "Kasihilah orang lain dengan mengikuti teladan Kristus yg mengasihi Saudara, dan yg memberikan diri-Nya kepada Allah sebagai suatu kurban yg menghilangkan dosa Saudara. Dan Allah bersenang hati, sebab kasih Kristus kepada Saudara bagaikan wangi-wangian yg harum bagi-Nya. (Efesus 5:2, FAYH)

Jika saat ini kita tidak ingin jadi "anak dunia", kita harus menjalani hidup yg berbeda dan jadi baru. Awali langkah kita dgn mengubah fokus. Tindakan dan sikap siapa yg kita tiru akan menentukan langkah hidup kita. Semakin kita berfokus pada Firman Allah, semakin kita akan meniru sikap Tuhan Yesus, Bapa kita. Pada akhirnya, ketika kita bersemangat membiasakan diri utk fokus pd Tuhan Yesus, sukacita damai sejahtera Allah serta berkat akan dapat kita alami setiap hari.


Tuhan Yesus Memberkati.

Hidup Dalam Kompromi Pilihan

"Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara. (Roma 12:2 FAYH)

Pikiran akan menentukan sikap dan kebiasaan kita. Dunia menawarkan banyak pilihan gaya hidup, agar kita melepaskan fokus tujuan perjalanan hidup kita utk terus berhubungan dgn Tuhan. Dan sebenarnya, kita sendiri sebagai umat pilihan Allah sudah tahu perbedaan yg mendasar, yg baik dan buruk dari gaya hidup dunia. Kebanyakan dari umat Allah, terjebak dgn sebuah pilihan gaya hidup yg penuh kompromi dan toleransi yg salah karena takut dikucilkan dunia, atau takut masa depan akan suram jika tidak memilih berbagai macam gaya hidup yg dunia tawarkan.

"Janganlah khawatir mengenai apa pun. Dalam segala hal, berdoalah dan ajukanlah permintaanmu kepada Allah. Apa yg kalian perlukan, beritahukanlah itu selalu kepada Allah dgn mengucap terima kasih.
Maka sejahtera dari Allah yg tidak mungkin dapat dimengerti manusia, akan menjaga hati dan pikiranmu yg sudah bersatu dgn Kristus Yesus.
Akhirnya, Saudara-saudara, isilah pikiranmu dgn hal-hal bernilai, yg patut dipuji, yaitu hal-hal yg benar, yg terhormat, yg adil, murni, manis, dan baik." (Filipi 4:6-8 BIS)

JIka kita tahu jalan hidup dalam kebenaran sejati pada Kristus Yesus, tidak ada kompromi dalam pilihan hidup. Kehendak Tuhan Yesus akan tetap sama, dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya: Mengikuti cara hidup Yesus Kristus.

Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 19 Juli 2010

Suara Sang Gembala

"Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku, dan Aku pun mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Kepada mereka Aku memberikan hidup kekal, dan mereka tidak akan binasa. Seorang pun tidak akan dapat merenggut mereka dari Aku, karena Bapa-Ku sudah memberikan mereka kepada-Ku, dan Bapa-Ku lebih berkuasa daripada siapapun juga. Jadi, tidak seorang pun dapat merebut mereka dari Aku. Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:27-30 FAYH).

Tuhan Yesus berkata, "Domba-domba-Ku MENGENAL SUARA-KU, dan Aku pun mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku."
Domba-domba piaraan akan mendengar suara gembala mereka, karena domba-domba itu hidup, karena sang gembala memberikan kpd mereka pemeliharaan penuh kasih. Sang gembala akan mengenal satu-persatu domba piaraannya, sekalipun wujud domba hampir selalu sama. Tuhan Yesus mengilustrasikan sebuah hubungan yg erat antara domba-domba dan gembala, yaitu pengenalan lewat SUARA sang gembala.

Hanya dgn DOA yg segenap hati, Roh Kudus akan hadir di dalam diri kita dan kita bisa mendengar SUARA Tuhan Yesus. Suara dari Tuhan Yesus akan selalu memberikan kekuatan; bukan keragu-raguan. Memberikan penghiburan dan peneguhan; bukan kecaman mempersalahkan dan penghukuman. Memberikan koreksi pd kesalahan kita, bukan menganggap diri kita yg paling benar.

Kita akan selalu dihadapan dgn berbagai godaan suara, dari diri kita sendiri dgn pertimbangan berpikir berdasarkan logika, rasional dan mempertimbangkan segala sesuatunya dgn akal sehat kita (suara yg dunia katakan). "Aku telah mengatakannya kepada kalian, tetapi kalian tidak percaya kepada-Ku," jawab Yesus. "Buktinya terdapat dalam tanda-tanda ajaib yg Aku buat atas nama Bapa-Ku. Tetapi kalian tidak mau percaya kepada-Ku, sebab kalian tidak termasuk kawanan domba-Ku."(Yoh. 10:24-26 FAYH)

Tanpa iman serta ketaatan, tanpa kita kenal suara untuk mengikuti tujuan dr Gembala kita, kita tidak dapat memastikan itu suara yg kita dengar adalah dari Tuhan Yesus, Sang Gembala yang memberikan hidup kekal.

Tuhan Yesus Memberkati