Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu."(Amsal 19:17)
Di tengah semakin angkuh dan egosentrisnya kehidupan duniawi, hampir di seluruh kehidupan perkotaan, orang-orang telah membiasakan diri dgn menjalani hidup tanpa dukungan. Krn keputusan yg mereka pilih, mereka terjebak di dalam tingkat kesepian yg tinggi. Jika kita menjalani sebuah hubungan dgn sesama, kita pasti bisa merasakan apa itu sebuah dukungan moral. Hal yg terburuk di dalam hidup, bisa kita hadapi dgn adanya sebuah dukungan kasih dari orang tua, kerabat & sahabat.
Sebagai anak Tuhan kita dipanggil menjadi wakil-Nya utk menyatakan kasih-Nya. Kita mendapatkan tugas sebagai garam dan terang dunia. Kita mendapatkan Amanat Agung utk "memberitakan kabar baik dan memberikan sukacita kasih-Nya" kpd setiap orang yg lemah. Karena kesibukan kita di persekutuan, di gereja atau kehidupan kerja sehari-hari, terkadang kita melupakan tugas Amanat Agung ini.
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yg baik, yg dipadatkan, yg digoncang dan yg tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yg kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)
Memberitakan kabar baik kpd dunia dan memberi tidak berlaku hanya di dalam materi saja. Lebih daripada itu adalah memberikan dukungan kasih, seperti yg Tuhan Yesus berikan kpd kita.
Semakin sering kita memberi dukungan kasih, maka kasih di dalam diri kita akan berlimpah.
Tuhan Yesus Memberkati.
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose