Kamis, 28 Oktober 2010

Lebih Dekat Daripada Yang Kita Kira

"Karena Allah menimpakan kebencian-Nya ke atas orang-orang yang tinggi hati dan membuat para penguasa terlunta-lunta di antara puing-puing; tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin yang saleh dan memberi mereka kemakmuran dan banyak keturunan. Orang-orang baik akan melihatnya dan mereka akan bergirang hati, sedangkan orang-orang jahat akan diam dalam seribu bahasa. Barangsiapa bijaksana, hendaklah ia mendengarkan perkataanku. Renungkanlah kasih dan kebaikan hati TUHAN!" (Mazmur 107:40-43 FAYH).
Berapa lama kita butuh waktu agar kita bisa bertumbuh, bukankah benih Kristus sudah ditabur di dalam diri kita? Proses yg bagaimana lagi yg kita perlukan agar kita bisa mendengarkan suara Tuhan? Apakah kita semakin tidak mengerti bagaimana cara melangkah hidup mengikuti perjalanan salib Kristus? Mungkin saat ini kita sedang berupaya hidup lebih baik di dunia dgn cara yg kita pikirkan, seperti yg dunia pikirkan. Kita selalu merasa sedang sendirian di lorong kegelapan, dan kita berupaya dgn cara kita utk membuat terang lorong kegelapan itu dgn berpura-pura diri bahwa lorong itu akan menjadi bercahaya.

Sebaliknya, Diamlah sejenak, bisikan nama Tuhan Yesus dan dengarkan suara-Nya di hati kita. Lalu keluar dari lorong gelap itu dan hampiri terang-Nya. Dia lebih dekat daripada yg kita kira.

Tuhan Yesus Memberkati. 

Selasa, 26 Oktober 2010

Tuhan Selalu Berbicara.

"Ia berkata kepada Samuel, "Pergilah berbaring lagi dan jika Ia memanggil lagi, katakan, 'Ya TUHAN, berbicaralah, hamba akan mendengarkan.'" Maka Samuel pergi dan tidur kembali. " (1 Samuel 3: 9 FAYH).

Seperti yg dialami Samuel, kita berharap Tuhan akan berbicara kepada kita pada saat kita alami kedamaian dan kebahagiaan. Namun Dia pun selalu berbicara di segala situasi yg sedang kita alami, sekalipun kita sedang merasa sakit dan menderita.
Kita berpikir, suaraNya dapat kita dengarkan pada setiap matahari terbit. Namun Dia pun selalu mendengar setiap seruan kita di dalam kegelapan.

Kita mendengarkan jelas suaraNya dalam setiap kemenangan kita. Namun suaraNya terdengar lebih jelas, saat kita menghadapi tragedi dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 24 Oktober 2010

Selubung Beban Penderitaan

"Sekarang pun, bila mereka membaca buku-buku Musa, selubung itu masih menutupi pikiran mereka. Tetapi kalau seseorang datang menghadap Tuhan, selubung itu pun diangkat dari muka orang itu. Nah, Tuhan yg dimaksudkan di sini adalah Roh. Dan di mana Roh Tuhan ada, di situ juga ada kemerdekaan." (2 Korintus 3:15-17 BIS)

Tuhan Allah dan iblis akan selalu ingin terlibat didlm penderitaan orang percaya Kristus. Tujuan Allah membuat kita agar menjadi semakin kuat dan kudus. Tujuan iblis memutarbalikkan dan mengajak kita lemah dan semakin mengalami kepahitan. Beberapa orang percaya ingin lepas dari penderitaan. Namun, jika kita telah berkomitmen kpd Kristus, kita akan berjuang utk melewati penderitaan bersama-Nya. Kita akan temukan tujuan hidup kita dgn memandang ke arah Terang Kristus Yesus.
"Bangsa yg hidup dalam kegelapan melihat sinar cemerlang. Yang diam dalam bayangan kematian disinari cahaya terang. TUHAN, Kauberi mereka sukacita besar, Kaubuat mereka bersorak-sorai. Mereka gembira karena kebaikan-Mu, seperti orang yg bersukaria waktu mengumpulkan panenan, atau membagi jarahan. Engkau sudah mengambil bebannya yg berat dan kayu pikulan dari bahunya. Engkau mengalahkan bangsa penindas itu yg memeras umat-Mu. Sama seperti di zaman yg silam ketika Engkau mengalahkan tentara Midian." (Yesaya 9: 2-4 BIS)

Selalu siapkah kita menghampiri Terang-Nya, meski kegelapan menyelubungi wajah kehidupan kita? Bersediakah kita berserah jujur kpd Tuhan Yesus, seperti ulat yg berubah menjadi kupu-kupu? Jika kita melangkah bersama Roh Kudus, selubung beban penderitaan itu akan diangkat-Nya dan Dia yg menuntun kita menuju kebebasan dalam Terang Kemuliaan Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 20 Oktober 2010

Perlu Berjuang?

"Di dalam DIA tersimpan segala kebijaksanaan dan pengetahuan yg belum tergali. Ini saya katakan karena takut kalau-kalau Saudara ditipu orang dgn kata-kata manis. Karena, walaupun Saudara jauh di mata, tetapi dekat di hati. Saya senang atas perkembangan rohani Saudara dan atas iman Saudara yg kuat di dalam Kristus." (Kolose 2:3-5 FAYH).

Berjuang (dgn cara yg benar) pada situasi dan kondisi yg sulit dalam perjalanan hidup membuat kita sedikit demi sedikit beranjak lebih bijaksana. Semakin kita berjuang, Tuhan menambahkan kemampuan utk kita miliki. Dan yg lebih membahagiakan lagi adalah, semakin kita berjuang, Tuhan akan membuat kita memiliki hati utk menghibur orang lain yg mengalami kesusahan.
Setiap kali kita menghadapi situasi dan kondisi yg sulit, Tuhan mengijinkan hal itu semua terjadi, hanya dalam waktu yg singkat saja. Namun didalam setiap kesulitan yg membuat kita berjuang itu ada hadiah kekal yg telah Tuhan siapkan. Harta teristimewa yg memang Tuhan Allah wariskan, akan menjadi bagian di perjalanan hidup kita. Karena Dia bersukacita atas kesetiaan kita mempercayakan segalanya kepada Allah Bapa di surga.

"Sebagaimana Saudara percaya bahwa Kristus menyelamatkan Saudara, demikian juga percayakanlah setiap persoalan Saudara sehari-hari kepada-Nya. Hiduplah dalam persekutuan dengan Dia." (Kolose 2:6 FAYH).

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 08 Oktober 2010

Tanpa Ada Alasan

"Banyak orang sakit--yg buta, yg timpang, dan yg lumpuh--berbaring di serambi-serambi itu menantikan air kolam bergoncang, krn malaikat Tuhan sewaktu-waktu datang menggoncangkannya, dan orang pertama yg sesudah itu masuk ke dalamnya akan sembuh. Salah seorang yg terbaring di situ telah sakit selama 38 tahun. Ketika Yesus melihatnya serta mengetahui telah berapa lama ia sakit, Ia bertanya, "Maukah engkau sembuh?", "Saya tidak dapat," kata orang itu, "sebab tidak ada orang yg menolong saya masuk ke dalam kolam pada waktu air bergerak. Sementara saya berusaha untuk masuk, orang lain selalu mendahului saya." Yesus berkata kpdnya, "Berdirilah, gulung kasurmu dan pulanglah!" Seketika itu juga orang itu sembuh. Ia menggulung kasurnya dan berjalan" -Yoh 5:3-9

Mari kita tempatkan diri kita sbg seorang yg lumpuh tak berdaya, baik secara fisik maupun rohani. Ada sebuah pertanyaan penting dari Tuhan: "Apakah kamu ingin sembuh?" Seperti ayat di atas mungkin kita tidak segera menjawab "Ya". Ada keraguan dan beberapa alasan di pikiran kita. Kecenderungan di antara kita adalah menunda berkomitmen utk hidup sepenuhnya dgn kesembuhan rohani. Berbagai alasan dari kenyamanan hidup di dunia yg sudah kita jalani adalah penyebabnya. Kita lebih cenderung membuat komitmen pribadi dng dunia ketimbang tunduk menjawab "Ya" pd panggilan Tuhan.

Berbagai alasan dibalik komitmen yg kita ambil, adalah cara utk tidak menghargai hidup, "Jika saya telah menikah nanti, saya pasti bahagia", "Jika saya telah memiliki banyak uang, hidup saya pasti akan berubah." Banyak orang menyia-nyiakan hidupnya dng menunda prioritas jangka panjang yg penting dan mengerjakan hal-hal jangka pendek yg kurang penting. Dengarkan Roh Kudus di dlm hati, dengarkan ajakan Tuhan, katakan "Ya" dgn penghargaan penuh hormat. Tanpa ada banyak alasan lagi, Tuhan Yesus menginginkan jawaban-komitmen dari setiap anak-Nya utk berkata "Ya, saya mau".
"Tetapi sekarang Aku akan membuktikan kpd kalian bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa utk mengampuni dosa." Lalu Yesus berkata kpd orang yg lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tempat tidurmu, dan pulanglah!" - Lukas 5:24

Tuhan memberkati