Jumat, 21 Mei 2010

Jangan Mengabdi Pada Masalah

"Hendaklah orang jahat memperbaiki hidupnya, dan mengubah jalan pikirannya. Biarlah ia kembali kepada Tuhan, supaya mendapat belas kasihan-Nya. Hendaklah ia berpaling kepada Allah kita, sebab Tuhan mengampuni dengan murah hati." (Yesaya 55:7 FAYH)

Kita tidak dapat meraih kemenangan selama kita masih menganggap setiap masalah di dalam perjalanan hidup kita merupakan hal yg terbesar.
Ketika kita menghadapi beberapa masalah yg tampaknya sangat besar kita akan cenderung melawannya. Kita lebih memikirkan masalah-masalah itu ketimbang mengingat pesan-pesan dan janji Allah sebagai tempat berpijak.

Masalah yg kita hadapi di dunia ini tdk pernah lepas dari faktor hasrat diri kita. Kita sering berkutat pd kekuatiran dgn mengerahkan segenap pikiran utk harta kita, harga diri dan popularitas hingga kenyamanan hidup duniawi. Kita tdk bisa melayani dua majikan.(lih.Matius 6:24-25)
Dan masalah-masalah dr keinginan kita sendiri itu sekarang ini sudah menjadi majikan yg kita layani. Kita membiarkan masalah kita merongrong pikiran. Keadaan tak akan berubah , masalah tdk akan berhenti merongrong pikiran kita, sebelum kita sendiri beralih dari pemikiran yg keliru pada pemikiran yg benar.

Meski tidak mudah untuk dilakukan, tetapi kita mengawali langkah pertama utk mau mengingat bahwa kita tidak sendiri. Kita punya Firman Tuhan (pikiran Tuhan). Kita punya Roh Kudus yg menguatkan.
Kita jg bisa bersekutu dgn komunitas orang yg penuh iman. Kita bisa bersikap sbg pendengar. Bergabunglah dengan iman mereka dan lawanlah kegelapan. Kita bisa melakukan hal yg diperlukan untuk memuji-muji Tuhan. Bila kita memulai dengan pujian, hadirat Tuhan akan membuang semua pikiran yg mencemaskan dan menjatuhkan kita.

Masalah kita bukanlah hal yg terbesar dalam hidup kita. Yesuslah yg terbesar. Jika kita mengabdi kepada-Nya dgn pikiran kita maka Dia akan membebaskan kekuatiran dan kejahatan kita.

Tuhan Yesus Memberkati