Minggu, 25 April 2010

Waktu Untuk Berubah

Seorang teman pernah berkata, "Di sepanjang hidupku, aku telah melihat begitu banyak hal yg berubah dan aku berusaha melawan semua perubahan itu!" Mungkin ia terlalu berlebihan, tetapi banyak dari kita akan setuju bahwa kita tidak menyukai perubahan terutama jika itu terkait dgn mengubah kebiasaan dan sikap kita.
Karenanya Yesus tidak begitu populer di kalangan orang Farisi. Yesus menentang sistem dan kebiasaan yg telah mereka pegang teguh sejak dulu tentang perbuatan baik dan hidup yang benar.

Seperti kejadian di dalam Lukas 7, Simon orang Farisi tidak terkesan dgn tindakan kasih yg ditunjukkan perempuan pendosa itu kpd Yesus. Yesus tahu pikiran Simon dan segera menantang pemikirannya yg keliru tentang kesalehan dirinya. Yesus menceritakan kisah tentang 2 orang yg berhutang, seorang yg berhutang banyak kpd tuannya dan seorang yg berhutang lebih sedikit. "Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" tanya Yesus.
Luk.7.42 FAYH: "Tetapi keduanya tidak dapat mengembalikan uang itu. Orang itu dgn rela mengampuni dan membebaskan mereka dari utang mereka. Menurut pendapatmu siapakah di antara keduanya akan lebih mengasihi orang itu?". Karena sikap Simon yg merasa dirinya cukup baik, Yesus berkata, "Tetapi orang yg menerima pengampunan sedikit, sedikit pula kasih yang ditunjukkannya."

"Karena itu, dosanya yg banyak telah diampunkan, karena ia sangat mengasihi Aku. Tetapi orang yang menerima pengampunan sedikit,sedikit pula kasih yg ditunjukkannya." (Luk.7:47 FAYH).

Terbuai pemikiran betapa baiknya kita, akan membuat kasih kita kpd Yesus semakin berkurang. Kkita melupakan bahwa kita pun juga termasuk orang yg mendapat "banyak pengampunan". Jika demikian, siap atau tidak, ambil waktu untuk berubah. Karena ketika Allah mulai mengubah sesuatu, biasanya Allah memulai dengan mengubah kita.

Tuhan Yesus Memberkati.