Minggu, 25 April 2010

Rumah Yang Harum

Karena minyak narwastu yg dituangkan Maria ke kaki Yesus, maka seluruh rumah tempat mereka berada menjadi harum dan menyegarkan. Bau harum, pada awalnya diciptakan dr bahan-bahan alami. Baik dari bunga, buah, rempah-rempah atau sejenis kayu-kayuan. Begitu pula parfum yg dibawa Maria. Parfum itu terbuat dr bahan rempah, yakni akar narwastu, yg biasa dipakai sebagai parfum untuk ruangan raja-raja. (baca.Kid 1,12, 4:14).

Untuk menghormat Yesus, disiapkanlah suatu perjamuan makan. Marta melayani dan Lazarus duduk semeja dengan Dia. Kemudian Maria mengambil sebotol minyak wangi narwastu yg mahal, lalu mengurapi kaki Yesus dgn minyak itu serta mengusapnya dgn rambutnya. Maka semerbaklah rumah itu dgn bau yg harum. Ttp Yudas Iskariot, salah seorang murid Yesus -yg akan mengkhianati Dia-berkata,"Minyak wangi itu berharga sekali! Seharusnya dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin." (Yoh.12:2-5 FAYH)

Minyak narwastu ini sangat mahal, bahkan senilai gaji buruh selama satu tahun. Namun, sesungguhnya pengorbanan Maria yg terbesar bukan pada minyak narwastunya, tetapi bahwa ia bersedia menyeka kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya. Barangkali banyak orang bisa gampang berkorban harta, tetapi Maria mau melakukan sesuatu yg lebih dari itu; ia berkorban DIRI. Mengapa? Karena kasih dan hormatnya kepada Tuhan Yesus.

Sikap keluarga Marta dan Maria ini patut dicontoh. Bukan hnya karena mereka mengharumkan ruangan dgn parfum. Melainkan karena mereka menciptakan keharuman lain yg muncul dr "Sikap Baik" yg ditunjukkan oleh para penghuni rumah itu. Ketika mereka mengundang Yesus datang ke perjamuan, di situ setiap penghuninya memainkan peran yg berarti: mau melayani sprti Marta, mau berkorban sprti Maria dan bukan menyalahkan sprti Yudas. Biarlah tempat tinggal kita, sesemerbak rumah mereka. Oleh keharuman sikap dari setiap anggota keluarga.

Keharuman rumah BUKAN ditentukan oleh FASILITASNYA, melainkan SIKAP PENGHUNINYA. (TEM.RH)

Tuhan Memberkati.