Minggu, 25 April 2010

Jangan Salah Komitmen

"Segala sesuatu yg kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yg sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yg menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yg masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yg menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yg mendapatinya"(Matius 7:12-14)

Sikap hidup yg berbeda daripada orang-orang yg memiliki dunia adalah bukti seseorang sudah memiliki Tuhan. Prinsip positif adalah tipikal untuk anak Tuhan, sedangkan semua ajaran bersifat negatif adalah tipikal dunia. Pusat hidup orang dunia adalah diri sendiri. Apa saja yg kita mau orang lain tidak lakukan pada kita, jangan lakukan juga padanya! Hanya anak Tuhan yg hidupnya sudah diisi firman Tuhan bisa berinisiatif melakukan hal-hal yg baik kepada orang lain karena dia sudah menerima kebaikan dari Tuhan!

Menjadi anak Tuhan bukan hal yg mudah, meski pengampunan dan keselamatan adalah anugerah-Nya yg tidak bisa kita beli atau gapai dengan kekuatan sendiri. Tetapi menjalani hidup sebagai orang yg sudah menerima anugerah adalah Komitmen pd perjuangan dan ketekunan sampai akhir.
Tuhan Yesus mengilustrasikan, lewat pintu dan jalan yg luas yg membawa kepada kebinasaan, sedangkan pintu serta jalan sempitlah yg menuju kehidupan. Pintu yg sempit, tidak membawa kita pada alternatif apa pun kecuali komitmen kepada Tuhan. Di jalan yg sempit kita berjuang melawan godaan, memilih jalan yg lebar yg juga menawarkan alternatif yg menggiurkan.

Dunia pada sekarang ini selalu mengajak kita untuk memilih jalan yg banyak alternatifnya. Dunia berpendapat bahwa ketekunan pada satu komitmen tunggal kepada Tuhan Yesus adalah kebodohan. Dunia menawarkan kpd kita agar bersikap pragmatis, yg kelihatan enak, cocok, itulah yg harus kita kejar.

Kita harus lebih dahulu memantapkan sikap untuk menjalani hidup sebagai anak Tuhan. Orientasi bukan pada diri sendiri tetapi kepada Tuhan dan sesama. Kita harus berani berkomitmen kepada- Nya, tidak lengah apalagi menyerah. Tentukan komitmen pada Tuhan untuk berjuang dan bertekun menjadi anak-NYA, sampai akhir!

Tuhan Yesus Membimbing dan Memberkati kita.