Rabu, 21 April 2010

Tujuan Hidup

Meski kehidupan Rasul Paulus diwarnai dengan kesengsaraan, namun ia menyambut akhir hidupnya dengan perasaan damai, karena telah mengakhiri pertandingan yang baik.
Ia menulis : “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (II.Timotius. 4 : 7).

Dengan penuh keyakinan ia memandang pada “Tuhan, Hakim yang adil” utuk menerima Mahkota Kebenaran, bukan kepada dunia untuk menerima pujian yg bersifat sementara dan sia2 saja.
Kita melayani Tuhan, setia mengikuti kehendak-Nya, hidup dalam ketaatan, karena mengharapkan sesuatu yang bersifat Kekekalan dan Mulia yang akan kita terima langsung dari Tuhan Yesus Hakim yang Adil pada hari-Nya. Bukan pujian yang sia-sia dari dunia ini. Inilah tujuan hidup. Hidup untuk kekekalan. (Baca: II.Timotius. 4 :1- 8)

Tuhan Yesus Memberkati