Ditempatkan Menjadi Berkat Untuk Tuhan dan Sesama.
Alangkah berbahagianya kita jika Allah berkata langsung kepada kita, "Aku memberkati kamu!". Tentu perasaan keharuan yang dalam akan terus menyelimuti kita.
Alangkah berbahagianya kita jika Allah punya banyak cara agar kita merasakan berkat-Nya? Tidak ada tindakan lain bagi kita selain bersyukur dan kemudian segera mengeluarkan kemampuan kita untuk melayani Allah.
Alkitab berkata, jalan(rencana)-Nya lebih tinggi dari cara-cara yang kita lakukan. Sering kita mencoba mencari cara-cara yang brilyan dalam berpikir. Kita mencoba merencanakan sebuah cara untuk mencapai hal-hal yang ingin kita capai, keinginan duniawi yang kita butuhkan.
Namun di dalam sistem perencanaan Tuhan, berkat dari setiap perjalanan kehidupan kita sudah ditetapkan-Nya. Tugas yang perlu kita lakukan adalah menempatkan diri dengan mengikuti perintah-Nya. Ketika kita mendengarkan Firman-Nya dengan memberikan persembahan maupun perpuluhan, kita telah menempatkan diri kita di depan gerbang yang terbuka di surga.
Seperti yang tertulis dalam Firman-Nya: "Bawalah sepersepuluhanmu seluruhnya ke Rumah-KU supaya ada makanan berlimpah di sana. Ujilah AKU, maka kamu akan melihat bahwa AKU membuka pintu-pintu surga dan melimpahi kamu dengan segala yang baik." [Maleakhi 3:10 BIS]
Jika pada hari ini kita memang mempunyai sifat seorang pemberi, disaat bangun setiap pagi kita akan berkata, "Aku diciptakan untuk menjadi berkat!". Bila kita menghormati Allah dan menempatkan Dia setiap paginya, menjadi yang pertama dalam mengawali hidup kita, Allah akan menghargai dan merespon perjalanan hidup kita.
"Orang yang suka menolong orang lain dengan hartanya mungkin saja bertambah kaya. Tetapi orang kikir mungkin kehilangan segala-galanya. Ya, orang yang murah hati akan menjadi kaya! Dengan menyirami orang lain, ia menyirami diri sendiri." (Amsal 11:24-25, FAYH).
Tuhan Yesus Memberkati.
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose