Rabu, 21 April 2010

Firman Tuhan Yang Menjadi Cermin

"Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja & tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yg sedang mengamat-amati mukanya yg sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. (Yak 1:23-24 )

Dalam kehidupan sehari-hari cermin amat banyak gunanya. Salah satu fungsi cermin adalah memantulkan cahaya/warna yg datang padanya. Itulah sebabnya ketika unsur cahaya ada maka cermin akan memantulkan benda yg ada didepannya. Cermin membantu manusia untuk melihat sisi-sisi dirinya yg tidak dapat dan sulit dijangkau oleh mata. Cermin membantu kita untuk lebih memperbaiki dan menyempurnakan penampilan kita. Dengan cermin kita dapat menghias dan menutupi hal-hal yg tidak baik pada seluruh tubuh dan wajah.

Demikianlah halnya dengan firman Tuhan yg kita letakkan bagai cermin maka firman itu akan menunjukkan hal-hal yg tidak baik dan tidak beres yang masih melekat dalam hidup. Dengan bercermin pada firman kita akan mengetahui bahwa masih ada yg perlu diperbaiki. Mungkin karakter dan perilaku kita.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yg diam di dalam kamu, Roh Kudus yg kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (I Kor 6:19-20).

Seorang perempuan dan laki-laki yg baik ketika akan bertemu dgn kekasihnya tentu akan berusaha tampil sebaik-baiknya. Rasa cinta kasih yg dalam akan membuat dia senantiasa menghias dirinya sebelum bertemu dengan pujaan hatinya.

"Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya."(Wahyu 21:2)
Tuhan Yesus adalah Kekasih pujaan hati kita. Ketika kita akan bertemu dengan-Nya, apakah kita sudah menghias diri atau membiarkan diri kita bertemu dengan sikap, tubuh dan wajah yang penuh noda? Jangan sampai kekasih kita itu mengusir kita karena tidak mengenal kita.

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat.7:23)

Ada dua hal yang perlu kita perhatikan dalam bercermin, yaitu:
* Jangan sekedar bercermin, perhatikanlah dengan seksama (tubuh) sikap hati kita. Mendengar firman Tuhan namun tidak melakukannya adalah sama dengan bercermin tidak sebagaimana mestinya.
* Jangan mengarahkan cermin kepada orang lain untuk menunjukkan nodanya. Tetapi pakailah cermin itu untuk melihat noda sendiri. Sama halnya dengan Firman Tuhan, ketika firman Tuhan disampaikan biarlah kita mempunyai sikap bahwa firman itu adalah untuk diri kita.

Tuhan Yesus memberkati.