Menjadi orang percaya memang sederhana, yaitu cukup menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Namun kekristenan kita akan menjadi gampangan kalau BERHENTI sampai pada "pengakuan nama Yesus" tanpa ada perubahan hidup.
Allah sendiri akan menguduskan umat-Nya dari segala bentuk kecemaran,
khususnya dari penyembahan berhala yg menjadi penyebab utama keberdosaan mereka. Segala bentuk berhala dan nabi-nabinya harus dilenyapkan sama sekali. Bahkan nabi-nabi palsu ini dihadapkan pada suatu kondisi yg membuat mereka tidak bisa bertahan. Mereka ditentang oleh keluarganya sendiri, dipermalukan karena dustanya dan dgn sendirinya mereka menyangkali kenabian mereka yg palsu itu. Demikianlah keadaan umat Allah yang dikuduskan, yaitu terlepas dari kecemaran penyembahan berhala.
Pengudusan dari Allah ini diikuti dengan pengujian. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyingkiran berhala bagi sebagian orang adalah keterpaksaan. Karena itu diperlukan suatu batu ujian yg ditandai dgn terbunuhnya gembala umat yg kemudian digenapi oleh Yesus Kristus. Dalam kondisi tanpa gembala ini, umat Tuhan tentulah akan mudah terlihat, mana domba yg liar dan mana domba yang taat.
Hasilnya adalah "dua pertiga" dari umat itu ternyata domba liar sedangkan sisanya: "sepertiga" dari mereka harus masuk dalam api pemurnian sampai akhirnya mereka akan tampil sebagai umat yg sejati (lih.Zakh.13:1-8). Dalam kesejatian itu mereka dgn sukarela akan mengakui nama Tuhan dan Tuhan pun akan mengakui mereka sebagai umat-Nya.
"Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!" (Zakharia 13:9)
Saat ini kita ijinkan diri kita untuk dikuduskan oleh Allah. Persilakan Allah untuk menyingkirkan berhala yg masih bercokol dalam hidup kita. Mungkin itu hobi, uang, pekerjaan, atau berhala lainnya. Buka diri kita untuk terus menerus dimurnikan. Pada akhirnya nanti kita ditemukan sebagai umat yg kudus.
Tuhan Yesus Memberkati.
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose