Rabu, 21 April 2010

Dari Dalam Gelap Akan Terbit Terang

"Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." (2 Korintus 4:6-7 BIS).

Paulus menjelaskan di dalam suratnya, bahwa sebuah bejana dari tanah liat adalah lemah, mudah retak, dan tidak sempurna. Sama seperti disaat Allah merancang dan menciptakan kita untuk menjadi seperti rapuh, mudah retak dan tidak sempurna ini. Agar seisi dunia melihat bahwa tidak ada kekuatan dan kesempurnaan melebihi Allah.

Setiap saat Tuhan ingin menerangi kegelapan hati kita dengan cahaya Roh Kudus-NYA. Dia ingin kita semua bisa melihat wajah Kristus semakin jelas hingga kita menjadi serupa dengan Kristus. Kita semua adalah sebuah piagam berkat anugerah Allah dan kita sebuah prasasti hidup yang ditulis tangan oleh Allah sendiri: "Tangan Tuhan sedang membentuk sebuah bejana tanah liat."

Kita tidak perlu memperlihatkan kesempurnaan dan kekuatan diri kita.
Lebih baik kit berhenti berusaha keras untuk meyakinkan diri sendiri hanya agar terlihat kuat.
Kelemahan kita adalah sebuah anugerah. Kita adalah bejana tanah liat kepunyaan Allah, dirancang dan di bentuk seperti yang DIA kehendaki.

Kelemahan manusia dirancang oleh Tuhan hanya untuk menunjukkan Kemuliaan Tuhan. Disaat kita lemah tak berdaya dan memohon kekuatan di dalam doa kepada Tuhan, saat itulah kita menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya. Tuhan menyukai kejujuran suara hati kita, Tuhan menyukai nada suara kita.

Seperti halnya kejujuran kita ketika sedang membutuhkan sesuatu, kita mengungkapkan semua permohonan kepada Tuhan. Begitu juga ketika kita sedang merasakan jatuh cinta.
Tuhan melihat kejujuran hati kita di dalam setiap doa. Tuhan mau, jika kita terluka katakan kepada Tuhan, jika kita marah dan kecewa akuilah kepada Tuhan. Jika kita bersalah, jujur mengakuinya kepada Tuhan.

Pada saat kita merasa lemah tak berdaya, hanya Tuhan satu-satunya yang dapat menguatkan. Pada saat kita merasa lemah tak berdaya, saat itulah anugerah Terang Allah datang bercahaya di dalam diri kita: "Dari dalam gelap akan terbit terang!"

Tuhan Yesus Memberkati.