''Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.'' (Amsal 18:21)
Mata manusia adalah suatu keajaiban, baik dari susunan maupun fungsinya. Sembilan puluh persen informasi yang kita terima datang melewati mata kita. Tanpa mata, kita akan sangat terkendala dalam aktifitas kita. Tetapi mata bukan organ tubuh yang paling hebat. Otak manusia, meski memiliki sekitar 100 milyar sel. dan lebih hebat dari segala komputer yang diciptakan manusia, tetapi otak juga bukan organ tubuh yang paling hebat.
Organ tubuh manusia yang paling hebat ternyata hanya kecil saja dan letaknya tersembunyi karena ada di dalam mulut kita, yaitu, LIDAH. Mari kita baca baik-baik ayat di atas, renungkan dan resapi kata 'hidup' dan kata 'mati'. dan bayangkan arti 'hidup' adalah: bekerja, beribadah, menjadi berkat, warna-warni, hangat, cerah, tertawa, berbahagia, dan seterusnya. Lalu bayangkan arti 'mati' adalah: dingin, suram, kaku, hancur, sedih, marah, dan sebagainya.
Semua arti dari hidup dan mati tersebut, ditentukan oleh lidah. Karena oleh lidah, kita bisa memilih hidup atau mati, pemulihan atau kehancuran. Bagaimana kita memilihnya? Ya, dengan memilih apa yang kita katakan dan ucapkan dalam keseharian kita. Sederhana? Ya! Gampang? Tidak juga! Mari kita mulai dengan langkah pertama yaitu mencari tahu apakah kita: Sering memaki orang jika kita sedang terburu-buru? sering mengutuki perusahaan kompetitor supaya bangkrut? Sering bertengkar dengan teman kita? Atau adakah orang yang menasihati kita supaya jangan mengeluh?
Jika minimal ada satu jawaban 'Ya' atas pertanyaan di atas, maka kita perlu mengadakan perubahan! Mungkin kita punya teman yang juga bermulut tajam, tetapi hidupnya kaya raya. Oya...memang orang tidak akan menjadi miskin jika mulutnya tajam dan beracun. tetapi ketahuilah, bahwa kalau mulutnya beracun, maka hidupnya juga akan beracun, Racun ini akan bekerja pada dirinya, pada orang di sekitarnya, juga pada keluarganya.
Ubahlah perkataan kita supaya bisa menjadi berkat dan memuliakan nama Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose