Selasa, 20 Juli 2010

Meniru Sikap Bapa.

"DALAM segala perbuatan hendaklah Saudara mengikuti teladan Allah sebagaimana seorang anak yg sangat dikasihi mengikuti teladan ayahnya." (Efesus 5:1, FAYH)

Pernahkah kita menghabiskan waktu bersama seorang bayi atau anak kecil, lalu mereka meniru suara dan setiap gerakan kita? Bagi bayi dan anak kecil, meniru segala yg kita lakukan  adalah sebuah permainan menyenangkan mereka. Bayi dan anak kecil selalu bersemangat utk belajar hal yg baru. Mereka mengamati dan merekam apa yg kita lakukan lalu mulai belajar melakukan hal yg sama dgn yg kita lakukan.

Sama seperti anak kecil, kita semua adalah figur peniru. Sampai saat ini banyak orang mengidolakan dan meniru segala sesuatu yg dilihat di televisi, di majalah, di komunitas, serta segala sesuatu yg dipertontonkan di dunia. Namun sebagai anak Allah, kita harus menjadi peniru sikap Bapa kita, dan mengikuti teladan cinta kasih-Nya. "Kasihilah orang lain dengan mengikuti teladan Kristus yg mengasihi Saudara, dan yg memberikan diri-Nya kepada Allah sebagai suatu kurban yg menghilangkan dosa Saudara. Dan Allah bersenang hati, sebab kasih Kristus kepada Saudara bagaikan wangi-wangian yg harum bagi-Nya. (Efesus 5:2, FAYH)

Jika saat ini kita tidak ingin jadi "anak dunia", kita harus menjalani hidup yg berbeda dan jadi baru. Awali langkah kita dgn mengubah fokus. Tindakan dan sikap siapa yg kita tiru akan menentukan langkah hidup kita. Semakin kita berfokus pada Firman Allah, semakin kita akan meniru sikap Tuhan Yesus, Bapa kita. Pada akhirnya, ketika kita bersemangat membiasakan diri utk fokus pd Tuhan Yesus, sukacita damai sejahtera Allah serta berkat akan dapat kita alami setiap hari.


Tuhan Yesus Memberkati.