Cobalah hari ini kita berandai-andai menjadi seorang desainer pakaian sekelas Anne Avantie. Kita membuat pakaian berkelas dan banyak orang menyukai produk kita. Suatu hari, salah seorang pembeli pakaian berkunjung kerumah kita dan meminta tolong kepada kita memperbaiki kerusakan pakaian buatan kita sendiri. Pakaian itu robek sangat lebar karena tersangkut paku, kancingnya lepas, dan pakaian itu sangat kotor karana terciprat lumpur. Maukah kita memperbaiki pakaian itu? Demi menyenangkan hati konsumen, kita tentu dengan senang hati memperbaiki pakaian itu dan mencucinya sampai bersih dan wangi, walaupun mungkin dalam hati kita berkata mengapa tidak membuang saja pakaian itu dan membeli yang baru.
Sama seperti seorang desainer pakaian yang akan dengan senang hati memperbaiki pakaian ciptaannya yang rusak, Tuhan juga melakukan hal yang sama untuk kita karena kita sangat berharga. Kita yang mempunyai pakaian berharga sekian juta saja merasa sayang membuang pakaian itu saat rusak dan sebisa mungkin memperbaikinya, apalagi Tuhan yang menciptakan manusia. Banyak diantara kita memiliki masa lalu suram dan mungkin saat ini kita memandang diri kita tidak berharga karena suatu peristiwa menyedihkan. Kita mungkin pernah mengalami pelecehan seksual, di hina orang karena fisik kita cacat, korban kerusuhan atau kita pernah melakukan tindakan krimal.
Apapun masa lalu kita, tidak pernah terlambat untuk memperbaiki diri karena Tuhan dengan penuh kasih selalu siap memulihkan hidup kita. Bagian kita hanya datang pada-Nya, bertobat dan membiarkan DIA memulihkan hidup kita dengan caraNya. Hidup kita sangat berharga bagi ALLAH, jangan biarkan masa lalu membuat kita menyiakan-nyiakan waktu dalam kesedihan.
“Apabila bejana sedang dibuatnya dari tanah liat ditangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” (Yeremia 18:4)
Tuhan, terima kasih untuk cinta-Mu.
Tuhan Yesus Memberkati
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose