"Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis." (Keluaran 15:25a)
Banyak orang merespon cepat dgn bersungut-sungut dan menggerutu ketika menghadapi masalah mereka. Begitu jg yg dialami bangsa Israel, yg hari demi hari hanya mengeluarkan perkataan bersungut-sungut. Itulah sebabnya TUHAN mengijinkan bangsa Israel mengalami proses yg lama di padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian, mereka harus berputar-putar selama 40 tahun.
Bangsa Israel harus mengalami didikan TUHAN begitu lama karena 'sikap hati' mereka yg tidak benar. Mereka tidak pernah puas dgn apa yg diterima dan dialaminya serta sulit mengucap syukur. Enggan mengingat kebaikan TUHAN, walaupun selama itu mereka telah mengalami banyak pertolongan TUHAN dan melihat pekerjaan besar-Nya dinyatakan di tengah-tengah mereka.
Lewat peristiwa yg mereka alami,Tuhan hendak mengajar agar mereka tidak berpusat pada pikiran dan kekuatan sendiri,sebaliknya mau belajar bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Lalu Musa berdoa, "..dan Tuhan menunjukkan kepadadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis." Barulah dapat mereka minum setelah Tuhan sendiri bertindak. Kayu berbicara ttg salib Kristus. Kayu yg membawa kesembuhan, kehidupan dan keselamatan jiwa.
Ketika kita berhenti mengeluh dan bersungut-sungut, kita bisa bersungguh-sungguh mendengarkan suara-Nya!. Seburuk apa pun keadaan kita, kepahitan, kesulitan, masalah, kegagalan, akan berubah menjadi manis dan indah apabila kita menerima Kristus. Melalui salib itulah, Kristus memikul penderitaan kita dan melenyapkan segala kutuk. "Tetapi Kristus membebaskan kita dari kutukan hukum agama. Ia melakukan itu dgn membiarkan diri-Nya terkutuk karena kita. Sebab di dalam Alkitab tertulis, "Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu." (Galatia 3:13 BIS).
Tuhan Yesus Memberkati