"Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14)
Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan mereka ada di dalam rancanganNya. Meskipun demikian bukan berarti perjalanan hidup mereka tanpa masalah atau rintangan seperti jalan tol. Adakalanya Tuhan ijinkan situasi-situasi sulit atau permasalahan terjadi untuk melatih otot-otot iman dan mengajar mereka untuk bergantung kepada Dia sepenuhnya. Apa yg dialami oleh bangsa Israel ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pun mengatakan bahwa perjalanan hidup bangsa Israel itu sebagai suatu peringatan bagi kita (baca 1 Korintus 10).
Ada beberapa hal yg dapat kita pelajari dari sikap atau reaksi bangsa Israel saat berada dalam pergumulan dan masalah:
1. Mereka takut. Saat orang-orang Mesir yaitu Firaun dan pasukan berkudanya mengejar mereka, "…sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Kel.14:10b). Itu adalah hal yg manusiawi, tetapi bila rasa takut itu terus dipelihara akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin terpuruk, seperti yg dikatakan oleh Ayub bahwa apa yg kita takutkan itulah justru yg akan menimpa kita (baca Ayub 3:25). Yg harus kita lakukan adalah segera datang kepada Tuhan, percayalah bahwa Dia selalu memberi jalan keluar untuk setiap permasalahan. Bukankah firmanNya menyatakan bahwa '…Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)?
2. Mereka saling menyalahkan. Orang yg selalu mengkambinghitamkan /menyalahkan orang lain bisa disebut sebagai pengecut. Bukankah hal ini seringkali kita lakukan? Bila ada masalah, kita selalu berpikir bahwa hal ini terjadi oleh karena kesalahan orang lain, bahkan sering kita menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel beranggapan bahwa yg menjadi penyebab penderitaan atau masalah itu adalah Musa, sehingga mereka selalu mengungkit-ungkit dan membandingkan masa lalunya saat masih berada di Mesir: "Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (Kel.14:12b). Berhentilah untuk selalu menyalahkan orang lain! Dan jangan sampai kesalahan bangsa Israel ini terulang dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya.
Milikilah iman dan penyerahan diri total kepada Tuhan, pasti Dia bertindak!
Tuhan Yesus Memberkati.
Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan mereka ada di dalam rancanganNya. Meskipun demikian bukan berarti perjalanan hidup mereka tanpa masalah atau rintangan seperti jalan tol. Adakalanya Tuhan ijinkan situasi-situasi sulit atau permasalahan terjadi untuk melatih otot-otot iman dan mengajar mereka untuk bergantung kepada Dia sepenuhnya. Apa yg dialami oleh bangsa Israel ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pun mengatakan bahwa perjalanan hidup bangsa Israel itu sebagai suatu peringatan bagi kita (baca 1 Korintus 10).
Ada beberapa hal yg dapat kita pelajari dari sikap atau reaksi bangsa Israel saat berada dalam pergumulan dan masalah:
1. Mereka takut. Saat orang-orang Mesir yaitu Firaun dan pasukan berkudanya mengejar mereka, "…sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Kel.14:10b). Itu adalah hal yg manusiawi, tetapi bila rasa takut itu terus dipelihara akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin terpuruk, seperti yg dikatakan oleh Ayub bahwa apa yg kita takutkan itulah justru yg akan menimpa kita (baca Ayub 3:25). Yg harus kita lakukan adalah segera datang kepada Tuhan, percayalah bahwa Dia selalu memberi jalan keluar untuk setiap permasalahan. Bukankah firmanNya menyatakan bahwa '…Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)?
2. Mereka saling menyalahkan. Orang yg selalu mengkambinghitamkan /menyalahkan orang lain bisa disebut sebagai pengecut. Bukankah hal ini seringkali kita lakukan? Bila ada masalah, kita selalu berpikir bahwa hal ini terjadi oleh karena kesalahan orang lain, bahkan sering kita menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel beranggapan bahwa yg menjadi penyebab penderitaan atau masalah itu adalah Musa, sehingga mereka selalu mengungkit-ungkit dan membandingkan masa lalunya saat masih berada di Mesir: "Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (Kel.14:12b). Berhentilah untuk selalu menyalahkan orang lain! Dan jangan sampai kesalahan bangsa Israel ini terulang dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya.
Milikilah iman dan penyerahan diri total kepada Tuhan, pasti Dia bertindak!
Tuhan Yesus Memberkati.