Minggu, 06 Juni 2010

Injil Membawa Derita?

Bacaan: Kisah Para Rasul 17:1-9

Survei yg dilakukan oleh George Gallup di Amerika menyatakan bahwa kurang dr 10 persen orang Kristen injili yg dapat disebut benar-benar berkomitmen sbg pengikut Tuhan. Kalau survei itu dilakukan di Indonesia apakah kita termasuk dalam bilangan yg kurang dr 10 persen itu? Komitmen mengikut Yesus baru dpt dilihat ketika orang menghadapi perlawanan terhadap imannya, tetap bertahan dalam iman atau malah mundur dan menyangkal Yesus. Bila iman kita kpd Kristus menjadi ganjalan bagi kenaikan jabatan kita dlm pekerjaan, adakah kita tetap setia mengikut Kristus?

Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang"(Mat.10:34). Maka ketika Injil dinyatakan, orang tidak dapat bersikap netral. Itulah yg terjadi ketika Paulus memberitakan Mesias yg menderita, yaitu Yesus. "Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yg kuberitakan kepadamu." (Kisah Para Rasul 17:3)
Orang jadi terpecah, beberapa jadi percaya dan mengikut Paulus dan Silas, sementara yg lain malah iri serta memilih menjadi oposisi. Tak sekadar menjadi oposisi, mereka kemudian main kasar dgn merekrut preman pasar utk memunculkan keributan.Karena tidak memperoleh sasaran yg dimaksud (Paulus dan Silas),mereka menghasut rakyat dan menawan Yason serta orang-orang lain yg baru percaya. Betapa berat konsekuensi yg mereka tanggung sbg pengikut Kristus. Namun sejauh itu, tak ada laporan bahwa Yason dan temannya mundur dr iman. Paulus memang telah mengajarkan bahwa sebagai orang percaya mereka telah ditentukan untuk menderita (lih.1Tes. 3:3-4).

Mengikut Yesus sebagai Tuhan memang membuat kita harus bayar harga, baik itu berupa kenyamanan, keamanan, bahkan nyawa. Namun bila kita sadar siapa sesungguhnya Pribadi yg kita imani maka kita tahu bahwa: teguh berpegang pada iman kita niscaya tdk akan sia-sia, berapapun harga yg kita harus bayar. Dan ingatlah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian menanggung semua itu. Ia ada beserta kita. Imanuel! (Santapan Harian)

Tuhan Yesus Memberkati.