Kamis, 05 Agustus 2010

Mencari Pengalaman Rohani atau Mencari Tuhan.

"Aku ingin tahu apa yang akan Ia katakan, dan bagaimana Ia memberi jawaban. Apakah Ia akan melancarkan kuasa-Nya kepadaku? Tidak! Ia pasti akan mendengarkan kata-kataku. Aku tak bersalah dan dapat membela diri di hadapan-Nya, maka aku akan dinyatakan bebas untuk selama-lamanya. Kucari Allah di timur, barat, selatan, utara, tetapi di mana-mana Allah tak ada; dan aku tak dapat menemukan Dia." (Ayub 23:5-8,BIS)

Ayub tidak bisa merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya, tetapi kenyataannya Allah tidak benar-benar meninggalkan Ayub. Karena Allah telah berjanji tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan umat-Nya.
Ketika kita beranggapan Allah sedang menjauh, perasaan dari dalam diri kita yg sebenarnya justru telah menempatkan Allah Bapa menjadi sepikir dgn kita. Kita menganggap Dia sedang marah atau sedang menghukum kita karena telah berdosa. Itu cara pandang yg terbalik dalam sebuah hubungan dgn Tuhan Allah. Justru kita telah menyingkirkan Roh Allah yg tinggal di dalam diri kita, ketika kita tidak taat pd kehendak -Nya, ketika kita sedang bertikai dgn orang lain, ketika kita sedang disibukan dgn kenyamanan duniawi.

"Namun Dia tahu segala jalanku juga setiap langkahku. Kalau seperti emas aku diuji, akan terbukti bahwa hatiku murni. Aku taat kepada-Nya dengan setia; tak pernah aku menyimpang dari jalan yang ditentukan-Nya." (Ayub 23:10-11,BIS)

Kesalahan mendasar yg sering kita lakukan dalam kehidupan rohani adalah kita lebih mencari pengalaman rohani dan bukan mencari hubungan dgn Tuhan Yesus. Kita lebih mendengarkan luapan perasaan, dan kita menganggap itu adalah bentuk penyembahan. Kita tidak sedang menyembah dgn sepenuh hati jika kita mengikuti perasaan. Sekalipun itu perasaan kedekatan dgn Kristus.
Tuhan Allah menghendaki kita tidak tergantung pada perasaan emosi jiwa belaka, melainkan menghendaki kita menggunakan segenap pikiran, perkataan dan perbuatan dalam perjalanan hidup yg menyembah Tuhan Allah.
Tuhan Yesus Memberkati.