"Aku akan menciptakan puji-pujian pada bibir mereka yang berduka. Damai, damailah mereka, yang dekat maupun yang jauh," demikianlah firman TUHAN, "karena Aku akan menyembuhkan mereka semua." (Yesaya 57:19, FAYH)
Apakah kita tahu bahwa perkataan kita seperti sebuah benih? Di dalam benih-perkataan itu ada kekuatan yg tersimpan. Di masa yg akan datang, kita sendiri yg akan memakan buah dari benih perkataan kita. Terkadang kita sendiri tidak menyadari perkataan kita, ketika kita sampai di masa depan. Artinya, setiap perkataan kita (yg diucapkan maupun yg ditulis) akan menghasilkan kuasa terhadap keadaan dr semua yg telah kita lontarkan.
Begitu penting bagi kita untuk membuat pernyataan yg positif di dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena saat ini kita sedang berdiri di dalam sebuah perjanjian kehidupan. Bentuk penghargaan kita kpd perjanjian hidup ini adalah dgn mengeluarkan perkataan yg baik dan tidak sia-sia. Kita harus menanamkan perkataan Firman Tuhan di dalam hati & pikiran, lalu berkata, "Saya adalah anak Allah yg diberkati, karenanya saya memiliki damai sejahtera Allah, saya sehat, saya punya bakat, saya bisa bijaksana." Jika kita menabur benih perkataan yg baik, kita sedang mempersiapkan buahnya utk kita makan ketika kita sampai di masa depan.
Hari ini mari kita pastikan, bahwa kita adalah seorang penabur benih yg baik di dlam perkataan kita. Biarkan Firman-Nya yg meluap memenuhi hati dan pikiran kita. Hingga segala yg kita katakan adalah buah cerminan Firman Tuhan dan kita tahu benih kata-kata apa yg harus kita tabur, kita lontarkan.
Doa menabur benih perkataan:
Tuhan Allah, terima kasih atas kebenaran Firman-Mu. Bantu kami agar kami menjadi penabur benih perkataan dan menjaganya hingga saatnya kelak kami menuai buahnya. Tanamkan perkataan-Firman-Mu di dalam hati kami, karena itu membuat kami dekat dan melangkah bersama-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus, kami memohon dan mengucap syukur. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose