Selasa, 24 Agustus 2010

Melihat dari Sudut Pandang-Nya.

"Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yg karena mempunyai pancaindera yg terlatih untuk membedakan yg baik dari pada yg jahat." (Ibrani 5:13-14)
Di dalam Alkitab Firman Allah Yg Hidup (FAYH),Ibrani 5: 12b-14:
"Saudara seperti bayi yg hanya minum susu,dan belum dapat mengunyah makanan. Orang yg masih hidup dari susu, belum maju dalam hidup kekristenannya dan tidak tahu banyak tentang perbedaan antara yg benar dan yg salah. Ia orang Kristen yg masih bayi! Saudara tidak akan dapat mengunyah makanan rohani dan memahami hal-hal yg lebih dalam mengenai Firman Allah, kalau Saudara belum menjadi orang Kristen yg lebih baik dan belajar membedakan yg benar dari yg salah dengan melakukan hal-hal yg benar.

Dalam iman, kita melihat kehidupan ini dari sudut pandang Tuhan Allah. Tuhan Allah memberi kita pemahaman-pengertian, kebijaksanaan dan penegasan agar sedikit demi sedikit kita mengerti sudut pandang-Nya. Menolak untuk melihat dari sudut pandang Tuhan Allah, adalah sikap diri yg penuh kekerasan hati, kebodohan dan kebutaan rohani. Dgn sudut pandang-Nya, kita dimampukan untuk melihat segala sesuatu di kehidupan ini saling berhubungan dan membuat perbedaan yg tegas dari perbandingannya.

Dengan pengetahuan, yg kita dapatkan, kita belajar apa yg Tuhan Allah katakan dan lakukan. Dengan sudut pandang, kita memahami mengapa Tuhan Allah mengatakan atau melakukan seperti di dalam Firman-Nya.

Selalu belajar melihat dari sudut pandang-Nya, adalah bentuk kematangan diri serta kemampuan kita untuk mengenali perbedaan antara benar dan salah.
Tuhan Yesus Memberkati.