"Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yg adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yg salah. Tetapi kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita beranggapan seakan-akan Allah pendusta dan kita tidak menyimpan perkataan Allah di hati kita." (1 Yohanes 1:9, BIS)
Setiap hari ada kesempatan bagi kita utk luangkan waktu saat teduh, dimana saat itulah kita bisa merendahkan diri di hadapan Tuhan. Mazmur menunjukkan sebuah cara bersaat teduh: "Selidikilah aku, ya Allah, dan ketahuilah hatiku; ujilah pikiranku. Tunjukkanlah segala sesuatu di dalam diriku yg membuat Engkau sedih dan tuntunlah aku di jalan hidup yg kekal." (Mzm 139:23-24, FAYH). Dgn waktu saat teduh, kita ijinkan Roh Allah mengungkapkan sesuatu di dalam diri kita-hati, pikiran & tindakan-yg tidak menyenangkan Tuhan Allah. Saat menjalin hubungan yg jujur, dgn hati & perkataan jujur kpd Tuhan Allah ttg dosa kita, kita akan temukan sebuah harta yg besar, lebih dari apa yg ada dalam diri kita.
Kita perlu memastikan bahwa kita sedang mengambil langkah seperti yg Tuhan Allah inginkan. Dgn kerendahan hati, di dalam diri kita yg apa adanya ini, ada sikap hati yg buruk, kebiasaan buruk & pikiran yg buruk. Dosa tetaplah dosa dan akarnya adalah pemberontakan akan kehendak-Nya. Dgn kerendahan hati, kita akui dosa kita kepada-Nya dan kita pun mengakui bahwa kita membutuhkan Juruselamat di dalam kehidupan kita. Dia mengasihi kita, Dia tidak ingin menghukum, tetapi mengampuni.
Tuhan Allah menerima kita apa adanya, namun Dia tidak menghendaki kita tetap mempertahankan perilaku lama kita. Karena pada saat Dia memanggil kita, Dia ingin mengubah karakter kita menjadi seperti-Nya. Bagaimana dgn kita, apakah kita sendiri bisa menerima diri kita apa adanya, disaat kita merasa memberontak akan kehendak-Nya? Apakah kita juga bisa menerima pengampunan yg ada dari-Nya?
Tuhan Yesus Memberkati.
TUHAN membimbing orang di jalan yg harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yg hidupnya berkenan kepada-Nya. Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya. Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta. Ia selalu meminjamkan dan memberi dan anak-anaknya menjadi berkat baginya. (Mazmur 37:23-26 BIS)
Passionate Journey Into Life's Purpose