Kamis, 30 September 2010

Tidak Ada Alternatif Lain

Yesus berkata kepadanya, "Akulah Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kecuali melalui Aku. Jikalau engkau tahu siapa Aku ini, tentulah engkau tahu siapa Bapa-Ku. Mulai sekarang engkau mengenal Dia--dan telah melihat Dia." (Yohanes 14:6-7, FAYH)

Yesus berkata dgn tegas. Tidak ada alternatif pilihan jika kita ingin sampai ke tujuan hidup kekal. Yesus tidak membicakan cara-cara lain, Yesus juga tidak menawarkan sebuah kompromi pilihan kpd murid-murid-Nya. Jika ada alternatif pilihan diluar dari perkataan Yesus diatas, itu adalah hasil pemikiran dunia dan keputusan manusia. "Aku meninggalkan kalian dgn satu anugerah--sejahtera pikiran dan hati. Sejahtera yg Aku berikan ini tidak rapuh seperti yg diberikan oleh dunia. Sebab itu, janganlah kuatir atau takut!"(Yoh 14: 27, FAYH)

Tidak ada alternatif pilihan di antara perkataan Yesus dan pemikiran dunia. Jadi sebenarnya orang-orang yg percaya Kristus sudah berdiri diatas keputusan utk berjalan bersama Yesus dan tinggal di dalam Bapa. Namun seringkali mereka tergiur dgn pemikiran dunia yg tidak mengenal Roh Allah. "Tetapi, apabila Bapa mengutus Penghibur utk mewakili Aku--Penghibur yg Kumaksudkan ialah Roh Kudus--Ia akan mengajarkan banyak hal dan mengingatkan kalian akan segala sesuatu yg telah Kukatakan sendiri kepada kalian."(Yoh 14:26, FAYH)

Jika kita telah melangkah bersama Kristus, mari berhenti mendengarkan pemikiran dunia yg menawarkan kebebasan pilihan melangkah dlm hidup. Yesus hanya meninggalkan satu anugerah, yaitu sejahtera didalam pikiran & hati kita.
"Ingatlah apa yg telah Kukatakan kepada kalian--Aku akan pergi, tetapi akan datang lagi kpd kalian. Jikalau kalian benar-benar mengasihi Aku, kalian akan gembira sekali, sebab sekarang Aku dapat pergi kepada Bapa yg lebih mulia daripada-Ku. Aku telah memberitahukan kpd kalian semua ini sebelum terjadi, supaya pada waktu hal-hal itu terjadi, kalian akan percaya kepada-Ku. "Tidak banyak lagi waktu-Ku utk berkata-kata kpd kalian, sebab penguasa dunia yg jahat sedang mendekat. Ia tidak berkuasa atas diri-Ku, tetapi Aku akan melakukan apa saja yg dituntut oleh Bapa dari Aku, supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa. Marilah kita pergi." (Yoh 14:28-31, FAYH)
Tuhan Yesus Memberkati.

Pribadi Ke Pribadi

"Ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat -Lukas 15:10-"


Selama pelayanan-Nya yang singkat didunia ini, sekitar tiga tahun, Yesus menggunakan banyak waktu untuk mengajar dan menyembuhkan orang sakit sekali pada setiap saat. Meskipun Sang Juruselamat juga berkhotbah kepada orang banyak Galilea dan Yudea dan seringkali dikelilingi oleh kerumunan orang banyak, Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk melayani pria, wanita dan anak-anak pribadi ke pribadi.

Suatu hari, ketika rumah ibadah dikapernaum dipenuhi orang-orang yang ingin mendengarkan perkataan Sang Guru, Dia berhenti untuk memberi perhatian pada seorang yang sakit yang diturunkan lewat atap (Markus 2:1-12).

Pada peristiwa lain, Sang Juruselamat memilih laki-laki bertubuh pendek memanjat pohon ara agar dapat melihat-Nya diantara kerumunan orang. Yesus berhenti, memandang ke atas, dan berkata, "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu" (Lukas 19:5). Yesus juga meluangkan waktu untuk bersama dengan orang-orang secara pribadi, mengajar mereka, membimbing mereka, dan menantang mereka untuk percaya kepada-Nya (Yohanes 3:1-21 ; 4:1-26).

Jangan pernah meremehkan nilai kesaksian dari pribadi ke pribadi bagi Yesus Kristus. Jika kita pernah meragukan nilai dari kesaksian pribadi kita, ingatlah akan teladan Yesus dan apa yang Dia ucapkan dalam Lukas 15:10, " Ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat".

Tuhan Yesus Memberkati

Sikap Hati Untuk Pengendalian Diri

"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." (Amsal 25:28)

Penguasaan dan disiplin diri adalah faktor keberhasilan penting dalam perjalanan hidup ini. Tanpa itu semua,kita tidak akan mencapai ke tujuan yg kekal. Paulus menulis:"Supaya menang dalam pertandingan,kita harus menahan diri utk tidak melakukan hal-hal yg dapat menghambat usaha kita. Seorang atlet bersusah payah seperti itu hanya utk menggondol medali atau piala,sedangkan kita melakukannya utk mendapat hadiah surgawi yg tidak akan hilang." (1 Kor 9:25,FAYH)

Kita semua bisa mendapatkan penguasaan diri dgn sepenuh hati, dgn mengakui masalah dalam diri kita di hadapan Tuhan. Tuhan menghendaki kita bertanggungjawab dgn segala sikap perilaku kita.
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yak.1:14-15). Apakah kita selalu menyadari apa saja yg kita lakukan? Kita adalah anak Tuhan yg mengejar kedewasaan,tentunya segala sesuatu kita lakukan dgn sadar dan kita memang ingin melakukannya, bahkan telah merencanakannya. Jika kita melakukan sesuatu yg kita tahu itu adalah hal yg buruk, namun kita tetap masih melakukannya, itu artinya kita memang ingin melakukan hal yg buruk itu. Jika sejak dari dalam hati kita sudah menyadari, namun kita tetap melakukannya, ini adalah masalah sebenarnya yg harus kita akui, apa yg terjadi didalam hati kita akan menentukan sikap perilaku kita, dan inilah yg harus kita kendalikan.

"Saya tidak berkata bahwa saya sudah berhasil, atau sudah menjadi sempurna. Tetapi saya terus saja berusaha merebut hadiah yg disediakan oleh Kristus Yesus. Utk itulah Ia sudah merebut saya dan menjadikan saya milik-Nya."
"Tentunya, Saudara-saudara, saya sesungguhnya tidak merasa bahwa saya sudah berhasil merebut hadiah itu. Akan tetapi ada satu hal yg saya perbuat,yaitu saya melupakan apa yg ada di belakang saya dan berusaha keras mencapai apa yg ada di depan."
"Itu sebabnya saya berlari terus menuju tujuan akhir utk mendapatkan kemenangan,yaitu hidup di surga; utk itulah Allah memanggil kita melalui Kristus Yesus."
"Kita semua yg sudah dewasa secara rohani, haruslah bersikap begitu. Tetapi kalau di antaramu ada yg berpendapat lain, maka Allah akan menjelaskannya juga kepadamu. Namun hal ini hendaknya diperhatikan: Kita harus tetap hidup menurut peraturan yg sudah kita ikuti sampai saat ini." (Filipi 3:12-16, BIS)

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 22 September 2010

Bersukacitalah Dengan Gemetar.

"Layanilah TUHAN dgn takut dan hormat, dan bersukacitalah dgn gemetar. Sembahlah Anak-Nya dan ciumlah kaki-Nya sebelum murka-Nya timbul dan kalian binasa. Aku peringatkan kalian -- murka-Nya akan segera menyala. Tetapi alangkah bahagianya orang yg mempercayakan diri kepada-Nya! (Mazmur 2:11-12,FAYH)

Ada ketakutan sejati dan sukacita sejati ketika kita mengaku anak Tuhan. Jika kita benar-benar bersikap hormat, sepenuh hati kpd Bapa, Tuhan Allah yg penuh kemuliaan, tentu kita akan memiliki sikap takut sejati sekaligus bersukacita dgn rasa gemetar thd-Nya. "Kemudian TUHAN lewat di depan Musa dan berkata, "Aku TUHAN, adalah Allah yang penuh kemurahan hati dan belas kasihan. Kasih-Ku berlimpah-limpah, Aku setia dan tidak lekas marah." (Keluaran 34:6, BIS)
Ini adalah sikap ketakutan sejati yg harus kita miliki, karena Tuhan adalah Kasih Setia dan "tidak lekas marah", bukan berarti Tuhan tidak akan marah jika kita menyakiti hati-Nya.

"Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yg berfirman. Sebab jikalau mereka, yg menolak Dia yg menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yg berbicara dari sorga? Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yg dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yg tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yg tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yg berkenan kepada-Nya, dgn HORMAT dan TAKUT. Sebab Allah kita adalah api yg menghanguskan." (Ibrani 12:25-29)

Berbahagialah semua orang yg berlindung di dalam Dia!(JohnPiper)

Tuhan Yesus Memberkati.

Pengertian Dari Roh Kudus

"Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian? Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"" (Yoh 2:18-20)

Apakah kita pernah mengalami kebingungan di saat membaca bagian-bagian di Alkitab yang bagi kita seperti teka-teki misteri? Sehingga mungkin ada diantara kita berusaha keras mengandalkan kemampuan diri utk memecahkan teka-teki misteri di Alkitab, yang pada akhirnya, dari kemampuan diri tsb timbul kesimpulan-kesimpulan pertentangan pengenalan akan Kristus. Mungkin kita terpengaruh untuk memakai cara berpikir dimana kita berdiri, di lingkungan atau di pergaulan. Ketimbang menggunakan kuasa pengertian dari Roh Kudus, kita justru cenderung menolak Roh Kudus yg sebenarnya sudah mengajarkan langsung pada diri kita, lewat pengenalan, pengertian dan pengetahuan akan Firman Tuhan.

Jika sikap hati kita tunduk patuh utk menerima pembelajaran-Nya,
kita tidak akan memperdebatkan, bahkan menolak Firman Tuhan, sekalipun mungkin akan mengingatkan dgn cukup menyakitkan hati. Roh Kudus yang tinggal didalam diri kita, akan mengungkapkan setiap kebenaran Kristus yang kita cari dan butuhkan. Hingga kita pun benar-benar mengerti kebenaran didalam hidup kita, bukan seperti yang dikatakan dunia, namun seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.

"Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus." (Yoh 2:21-22)

Tuhan memberkati.

Semua Untuk Kita

"Salah seorang penjahat yang tergantung di samping Yesus mengejek, "Bukankah Engkau ini Mesias? Kalau begitu, buktikanlah dengan menyelamatkan diri-Mu, dan kami juga!"

Tetapi penjahat yg lain menegur dia. "Tidakkah engkau takut akan Allah menjelang kematian ini? Memang sepantasnyalah kita mati, sebab perbuatan kita jahat, tetapi Orang ini tidak pernah berbuat suatu kejahatan apa pun. Kemudian ia berkata, "Yesus, ingatlah akan saya bila Engkau memasuki Kerajaan-Mu." (Lukas 23:39-42, FAYH)

Seperti kata seorang penjahat yg disalibkan bersama Yesus, kita yg bersalah dan Yesus tidak bersalah. Di masa sekarang ini, mungkin sulit bagi kita untuk menempatkan diri seperti penjahat di masa Yesus hidup di dunia ini; Yang mau mengakui semua kesalahannya kepada Tuhan; Mau memberi nasehat, teguran dan mengabarkan Kasih Allah kpd sesama; dan tetap selalu percaya bahwa hanya Tuhan Yesus yg bisa membawa masuk hingga ke dalam kerajaan-Nya.

Kita adalah manusia yg penuh kecemaran, Tuhan Yesus adalah kemurnian Sejati. Kita selalu bersalah dan Tuhan Yesus kebenaran. Kristus berada di kayu salib bukan untuk dosa-dosa-Nya. Kristus melakukan semua itu untuk kita.

"Yesus menyahut, "Sesungguhnya, pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di Firdaus." (Lukas 23:43, FAYH)

Tuhan Yesus Memberkati.

Kebanggan Diri

"Kami tidak punya sesuatu alasan pun utk menyatakan bahwa kami sanggup melakukan pekerjaan ini, tetapi Allah yang memberi kemampuan itu kepada kami. Ia-lah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan untuk suatu perjanjian yang baru; perjanjian yang bergantung pada Roh Allah, bukan pada hukum yang tertulis. Sebab yang tertulis itu membawa kematian, sedangkan Roh Allah itu memberi hidup." - 2 Korintus 3:5-6.

Hidup adalah perjuangan, tapi kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa ketika kita dapat melewati perjuangan hidup kita, itu karena benar-benar campur tangan Tuhan. Kita menganggap keberhasilan/kesuksesan atas impian/obsesi itu karena hasil cara kita, kita merasa puas-bangga. Disaat yg sama itu kita tengah berusaha ingin menjadi Allah, dan Iblis masuk menggoda agar kita jadi setara dgn Allah.
Kita adalah manusia yg selalu ingin membanggakan sesuatu di dalam kehidupan sendiri. Selalu banyak cara utk menghadapi keberhasilan, kesuksesan, tapi ketika kita berhadapan dgn keterbatasan diri, kita bereaksi dgn kesal, marah dan penuh kebencian. Kita selalu terobsesi ingin memiliki segalanya dan mampu melakukan semuanya, tapi kita pun selalu menyimpan kekecewaan saat semuanya tidak terjadi. Lalu ketika orang lain mendapatkan keistimewaan dari Tuhan yg tidak kita punyai, kita akan menanggapi dgn iri hati, kecemburuan hingga akhirnya kita mengasihani diri sendiri.

"Alasan mengapa banyak orang selalu ingin mencari kesuksesan dan masih selalu menambahkan kesuksesannya lagi adalah karena orang itu belum sampai pada titik akhirnya sendiri. Karenanya ia akan selalu berusaha untuk membuati banyak perintah demi keberhasilannya dan mengacaukan pekerjaan Tuhan didalam dirinya." - A.W. Tozer

Berserah adalah satu-satunya penangkalnya. Berserah kpd Allah bukanlah tindakan pasif atau sebuah dalih dari kemalasan. Berserah adalah tindakan pengorbanan hidup atas perlawanan thd perbuatan jahat, kekecewaan dan penderitaan--untuk merubah sifat ego dan rasa tidak pernah cukup. Berserah bukan menyerah utk berpikir secara rasional. Berserah kpd-Nya tidak akan merusak karakter kita, karena semakin kita berserah, Tuhan menyempurnakan setiap detail di dlm kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Dasar Perkataan Kita

"Tidakkah engkau percaya, bahwa Aku ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Aku? Kata-kata yang Kuucapkan bukanlah kata-kata-Ku sendiri, melainkan dari Bapa-Ku yang hidup di dalam Aku. Dan Ia melakukan pekerjaan-Nya melalui Aku." -Yohanes 14:10 (Fayh)

Yesus berkata kepada Filipus: "Kata-kata yg Kuucapkan bukanlah kata-kata-Ku sendiri, melainkan dari Bapa-Ku yg hidup di dalam Aku. Dan Ia melakukan pekerjaan-Nya melalui Aku." Dasar setiap perkataan Yesus adalah perkataan Bapa. Dia mengatakan bahwa setiap kata yg keluar dari mulut adalah kata-kata Bapa yg di dalam Dia. Jadi memang terjadi kesatuan antara Bapa dan Yesus. Semua itu tidak akan terjadi jika terpisah, Yesus dan Bapa adalah satu.

Kita adalah pengikut Kristus, dapatkah kita benar-benar mengatakan seperti apa yg dikatakan Yesus pada ayat diatas? Apakah selama ini yg kita bicarakan adalah perkataan Bapa? Atau memang karena murni dari diri kita sendiri? Apakah Allah Bapa, Yesus Kristus, Roh Allah benar-benar ada di dalam diri kita?

Seberapa banyak dari kita, pengikut Kristus yg kemudian percaya adanya hubungan kesatuan dengan Yesus, Bapa kita? Tentunya pengikut Kristus akan mengikuti contoh-Nya, yaitu dengan memiliki hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Tuhan Allah, bukan pada saat ketika kita membutuhkan Yesus. Lalu, bagaimana dengan setiap perkataan yg selama kita lontarkan, apakah sudah benar-benar bisa kita akui dengan rendah hati bahwa itu adalah perkataan dari Tuhan Yesus? Apakah kita juga berani mengakui bahwa perkataan kita ini adalah dari diri sendiri?
Dari ayat diatas kita bisa menguji diri sendiri sekaligus juga merefleksikannya kepada orang lain, bahwa hanya dengan memiliki hubungan seperti hubungan Yesus dan Bapa, maka segala perkataan yg keluar adalah benar-benar perkataan Bapa di Surga. Setiap perkataan yg kita ucapkan akan mencerminkan dan membuktikan apakah kita telah menjadi pengikut Kristus, apakah kita telah lahir baru?, apakah kita telah menerima Roh Kudus tinggal di dalam diri kita?.

Tuhan memberkati

Bukan Pada Situasi Sekarang

"Jadi, kami tidak memperhatikan apa yg kami lihat sekarang, yaitu segala kesulitan di sekeliling kami, tetapi kami mengharapkan kesukaan di surga yg belum kami lihat. Kesulitan-kesulitan akan segera berlalu, tetapi kesukaan yg akan datang kekal untuk selama-lamanya." -2 Kor.4:18 (FAYH)

Mungkin kita pernah mengalami penderitaan akibat perlakuan orang lain, hanya karena kita telah melakukan hal yg baik, dgn motivasi dan sikap hati yg baik. Hal ini memang akan menjadi ujian berat bagi kita. Terlebih lagi jika kita menuruti sikap hati yg telah dipenuhi amarah hingga dendam utk membalas perlakuan yg sama. Akan terasa menyakitkan bagi kita karena dunia tidak sepakat jika kita hanya diam saja, pasrah menerima penderitaan akibat orang lain. Sedangkan kita tahu bahwa setiap penderitaan yg datang di dlm hidup kita, khususnya akibat dr orang lain, adalah titik awal bagi kita utk menggunakan kekuatan Kristus. Saat seperti itulah menjadi kesempatan besar bagi kita utk mempertajam diri di dlm perspektif yg terfokus pada Kristus. Kasih Allah yg menepis setiap penderitaan dan gangguan-gangguan kecil itu, dan Kasih Allah itulah yg akan menyebabkan kita berbeda dgn orang lain, berbeda dgn dunia.

Adalah baik bagi kita utk mengalami perlawanan dan kita dihakimi secara jahat dan tak adil, ketika sebenarnya tindakan dan motivasi kita benar. Seringkali pengalaman-pengalaman spt itu menghasilkan kerendahan hati dan menjauhkan kita dari kesombongan. Karena pd saat itu kita mencari kesaksian Tuhan Allah di dalam diri kita, di dalam hati kita. - T.a Kempis

Bagi kita pengikut Kristus tahu jika akhir dari kisah hidup kita akan sampai di Surga Rumah Bapa. Jadi di dalam perjalanan hidup kita sekarang ini, bukanlah reputasi diri dan pandangan kenyamanan diri yg kita jaga, namun hati dan pandangan mata kita ke Kristus Yesus yg harus selalu kita jaga utk selalu berfokus kpd-Nya.
Tuhan memberkati.

Pilihan-pilihan Didalam Pikiran

"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yg fana,tetapi dari benih yg tidak fana, oleh firman Allah, yg hidup dan yg kekal." (1 Petrus 1:23). Di dalam Alkitab Firman Allah Yang Hidup(FAYH),mengatakan: "Saudara memiliki hidup baru, dan hidup itu bukan pemberian orang tua, karena hidup yg diberikan oleh mereka akan lenyap. Hidup yg baru ini kekal, karena berasal dari Kristus, Firman Allah yg abadi kepada manusia. "

Di dalam menjalani hidup di dunia ini, kita dibebaskan untuk membuat pilihan. Kita bebas untuk mengasihi Tuhan atau tidak. Sekalipun Tuhan Yesus mengundang dan mengajarkan kita untuk mengasihi-Nya.
Namun, pada akhirnya, pilihan memang ada pada kita. Kita yg memutuskan setiap pilihan yg ada di benak kita. Tuhan tidak akan memaksa kita untuk mengasihi-Nya, karena Dia mengasihi kita.

Kebebasan dari diri kita sendiri yg memunculkan pilihan-pilihan untuk mengasihi-Nya dan tinggal di Tuhan Yesus atau tiadak. Kita sendiri yg akan memilih berbagai cara hidup dan perjalanannya. Kita sendiri yg akan memilih kemana akhir tujuan hidup kita. Setiap kebebasan memilih selalu ada konsekuensi di kemudian hari. Segala bentuk kebebasan pilihan itu memang hanya ada pada kita, namun bukan di dalam Kristus. Tuhan Yesus tidak membicarakan sebuah bentuk pilihan, namun kebebasan hidup yg kekal.

"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yg ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yg memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." (Roma 8:1-2)

Roh Allah yg membuat kita hidup bersatu dgn Kristus Yesus sudah membebaskan kita untuk menjalani hidup, menghargai berkat anugerah hidup. Pilihan-pilihan itu hanya milik kita dan ada di dalam pikiran kita sendiri, bukan di dalam pikiran Tuhan Allah.

Tuhan Yesus Memberkati

Lebih Dekat Daripada yang Kita Pikirkan.

"Karena Allah menimpakan kebencian-Nya ke atas orang-orang yang tinggi hati dan membuat para penguasa terlunta-lunta di antara puing-puing; tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin yang saleh dan memberi mereka kemakmuran dan banyak keturunan. Orang-orang baik akan melihatnya dan mereka akan bergirang hati, sedangkan orang-orang jahat akan diam dalam seribu bahasa. Barangsiapa bijaksana, hendaklah ia mendengarkan perkataanku. Renungkanlah kasih dan kebaikan hati TUHAN!" (Mazmur 107:40-43,FAYH)

Berapa lama kita butuh waktu agar kita bisa bertumbuh, bukankah benih Kristus sudah ditabur di dalam diri kita? Proses yg bagaimana lagi yg kita perlukan agar kita bisa mendengarkan suara Tuhan? Apakah kita semakin tidak mengerti bagaimana cara melangkah hidup mengikuti perjalanan salib Kristus?
Mungkin saat ini kita sedang berupaya hidup lebih baik di dunia dgn cara yg kita pikirkan, seperti yg dunia pikirkan. Kita selalu merasa sedang sendirian di lorong kegelapan, dan kita berupaya dgn cara kita utk membuat terang lorong kegelapan itu dgn berpura-pura diri bahwa lorong itu akan menjadi bercahaya.

Sebaliknya,
Diamlah sejenak, bisikan nama Tuhan Yesus dan dengarkan suara-Nya di hati kita. Lalu keluar dari lorong gelap itu dan hampiri terang-Nya. Dia lebih dekat daripada yg kita kira.

Tuhan Yesus Memberkati.

Kerinduan Allah

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. -Lukas 13:34-


Siapakah orang yang paling tahu apa yang kita inginkan? Tentu saja orang yang dekat dengan kita. Barangkali pasangan, orang tua, sahabat, kakak rohani, atau yang lainnya. Orang terdekat itulah yang tentunya tahu apa yang paling kita sukai, apa kebiasaan kita, apa yang bisa membuat kita marah dan tersinggung bahkan benda apa yang paling kita inginkan. Dan kita yang sudah menikah, tentunya tahu apa yang diinginkan pasangan kita dan sedapat mungkin tentu saja berusaha untuk mewujudkan harapannya.

Apakah kita dekat dengan Allah?? Tahukah sahabat, apa yang paling Ia inginkan dari hidup kita? Apa kerinduan Allah atas hidup kita? Sebuah hubungan yang karib. Semua yang telah dilakukan bagi kita, dilakukannya untuk memulihkan hubungan yang rusak antara manusia dengan diri-Nya. Ia bahkan telah menyerahkan anak-Nya sendiri hanya demi membangun kembali hubungan yang telah hancur itu. Ia rindu mengumpulkan kita kembali seperti induk ayam rindu mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya. Namun manusia tidak mau.

Kita terlalu sibuk dengan pelayanan, dengan pekerjaan, dengan keluarga, dengan tugas-tugas dan tanggung jawab sehari-hari.... sehingga kita lupa apa yang paling Ia rindukan. Kita seperti Marta yang "sibuk dengan urusan dapur" dan mengabaikan kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan kita. Kita tak mengenali apa yang Ia rindukan, namun kita menyangka telah mengasihi dan menyukakan hati-Nya setiap hari.

Hari ini, sadarlah akan kerinduan-Nya yang terdalam. Luangkan lebih banyak waktu untuk berdua saja dengan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Dia Tahu Semua Jawaban

"Engkau menjawab kami dengan memberi kami kemenangan, Kau lakukan hal-hal ajaib untuk menyelamatkan kami! Engkaulah harapan semua bangsa sampai di lautan yang jauh. Dengan kekuatan-Mu Kautegakkan gunung-gunung, untuk menunjukkan kuasa-Mu yang perkasa. Kauredakan deru lautan dan amukan ombak, dan Kautenangkan keributan bangsa-bangsa." (Mazmur 65:5,BIS)

Tuhan Allah tidak akan pernah berlalu dan menghindar dari orang-orang yg bertanya kepada-Nya dengan jujur. Sama sekali tidak pernah Dia lakukan, di dalam Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru.

Sekali lagi,
Ini semua yg ada di dalam diri kita, akan selalu bicara tentang kejujuran hati. Tentang setiap pertanyaan yg kita ajukan kpd Tuhan Allah. Jadi, jika hati kita jujur, Tuhan Allah tidak akan berpaling dari kita.

Di saat kita belajar untuk bergantung penuh kpd Tuhan Allah, kita harus menerima kemampuan kita sebagai manusia yg diciptakan-bukan yg menciptakan diri sendiri atau orang lain. Kita tidak mungkin akan tahu semua jawaban di sepanjang perjalanan hidup kita. Namun kita tahu, siapa yang mengetahui semua jawaban dari setiap masalah, keadaan dan segala hal di dunia ini.

Sekali lagi,
Ini semua yg ada pada langkah hidup kita, akan selalu bicara tentang pertolongan. Tentang Juruselamat yg selalu hadir dengan cara-cara-Nya yg menakjubkan. Jadi, jika kita terus memiliki hati yg jujur dan sikap kerendahan hati, Tuhan Allah tidak akan pernah sedetikpun berpaling dari hidup kita. Dia yg tahu semua jawaban, Dia adalah jawaban kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 01 September 2010

Rahasia Allah Yaitu Kristus Sendiri

"Sesudah menceritakan perumpamaan itu Yesus berkata, "Kalau punya telinga, dengarkan!". Kemudian pengikut-pengikut Yesus datang dan bertanya kepada-Nya, "Mengapa Bapak memakai perumpamaan kalau berbicara dgn orang banyak itu?". Yesus menjawab, "Sebab kalian sudah diberi anugerah untuk mengetahui rahasia tentang bagaimana Allah memerintah, sedangkan mereka tidak. Karena orang yg sudah mempunyai, akan diberi lebih banyak lagi, dan ia akan berkelebihan. Tetapi orang yg tidak mempunyai apa-apa, maka sedikit yg ada padanya malah akan diambil. Itulah sebabnya Aku memakai perumpamaan kalau berbicara dgn orang banyak, karena mereka melihat, tetapi seperti orang yg tidak melihat; mereka mendengar tetapi seperti orang yg tidak mendengar dan tidak mengerti." (Matius 13:9-13,BIS)

Sebuah sukacita yg tidak dapat kita ungkapkan, ketika kita membaca Alkitab nanti, Tuhan Yesus memberitahukan rahasia di setiap perkataan-Nya kepada kita. Yesus berkata, Allah memberikan kita kemampuan untuk mengerti kebenaran-Nya. Yesus berjanji jika kita benar-benar terbuka untuk menerima ajaran-Nya, Dia akan membantu kita memahami kebenaran dan misteri di kehidupan. Jadi, tidak perlu menghabiskan banyak materi dan waktu sesuai persepsi kita, agar bisa mengetahui misteri Allah dan kebenaran di dalam Alkitab. Semakin kita menggunakan persepsi sendiri, kebenaran dan rahasia Allah itu tidak akan pernah terungkap. Yesus Kristus adalah kunci dari rahasia dan misteri Allah.
  • "Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus dgn Yakobus dan saudaranya Yohanes, menyendiri ke sebuah gunung yg tinggi. Di depan mata mereka Yesus berubah rupa. Pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini yg dapat mencuci seputih itu." (Markus 9:2-3, BIS)
  • "Kemudian awan meliputi mereka dan dari awan itu terdengar suara yg berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkan Dia!" (Markus 9:7, BIS)

Tuhan Allah tidak akan menyembunyikan kebenaran-Nya. Dia datang ke dunia dalam pribadi Yesus untuk memastikan bahwa kita bisa belajar mengerti rahasia-Nya dan memahami kehendak-Nya. Tugas kita adalah membuka diri (hati dan telinga), mendengarkan dgn sepenuh perhatian kepada-Nya. Kita bisa dapatkan itu semua dgn berkonsentrasi diri lewat doa dan membaca Alkitab dgn berkesinambungan. Jadi, ketika kita tidak mengerti sesuatu yg kita baca di dalam Alkitabi, lihatlah wajah Yesus. Minta pada Yesus untuk membantu kita agar mengerti. Nantikan sejenak, Roh Kudus akan membimbing kita ke dalam pengertian Kristus. Selanjutnya, lewat keheningan, kita akan merasakan kagum dengan apa yg Tuhan Allah berikan kpd kita. Jangan berasumsi bahwa orang yg mengerti rahasia Allah, adalah orang-orang yg mempelajari Teologi Alkitab hingga ke jenjang sarjana tinggi.

Jika kita sudah menjadi pengikut Kristus, cukup dgn melakukan: dengarkan Dia dgn segenap hati kita, karena Dia yg akan mengungkapkan kepada kita rahasia kebenaran hidup di dalam Kerajaan-Nya; Buka mata, telinga dan hati kepada-Nya, karena Dia hadir di dalam konsentrasi keheningan dan doa kita.

"Dengan demikian mereka sungguh-sungguh mengerti dan yakin serta mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus sendiri. Kristuslah yg menyingkapkan segala kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yg dahulu tersembunyi." (Kolose 2:2a-3,BIS)

Tukang Kebun yang Cermat

"Bukan kalian yang memilih Aku. Akulah yang memilih kalian, dan menyuruh kalian pergi untuk berbuah banyak--buah-buah yg tak dapat binasa. Maka Bapa akan memberikan kepadamu apa saja yg kalian minta kepada-Nya atas nama-Ku." (Yohanes 15:16, BIS)

Seorang tukang kebun yg baik akan melakukan segala hal yg penting untuk dilakukan pada tanaman agar tanaman itu panen dan menghasilkan buah. Seperti yg diinginkan Tuhan Allah kepada kita agar dapat berbuah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Gal. 5:22-23). Itu semua adalah buah Roh Allah di dalam diri kita, yg menjadi kerinduan Tuhan Allah agar selalu ada dalam diri kita.

Seperti seorang tukang kebun yg bekerja dgn cermati, ia akan memangkas dan memotong segala sesuatu yg mengganggu kondisi dan pertumbuhan tanaman-tanamannya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Jalan Benar Bagi Orang Benar

"Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung." (Amsal 4:18-19).

Jika hari ini kita menghadapi situasi yg tampak gelap, baiknya kita ingat kembali diri kita sebagai anak Tuhan, seorang yg selalu percaya kpd-Nya. Tuhan Allah menjanjikan bahwa jalan kita akan bersinar terang dan akan semakin terang disaat kita melangkah mencari Kebenaran-Nya. Kebenaran-Nya tidak akan pernah jauh dari langkah kita, kebenaran ada di dalam setiap situasi dalam kehidupan kita.

Kebenaran hadir hanya disaat kita berdiri tepat dengan Allah. Ketika kita menyerahkan hidup ini kepada-Nya dan mematuhi perintah-Nya, kita tengah mencari kebenaran-Nya. Artinya, kita sedang melangkah di jalan yg benar. Terang yg semakin bersinar itu yg membimbing kita di setiap keputusan yg harus kita buat.

Luangkan waktu untuk memohon kpd Tuhan untuk memberikan sinar terang-Nya. Pakai waktu utk mengerti rencana Tuhan, dan miliki pengalaman pribadi utk merasakan lebih banyak berkat dari-Nya. Habiskan waktu utk melihat hari-hari yg cerah penuh rasa syukur, disaat kita melangkah maju dalam setiap rencana yg baik. Jika kita saat ini tengah mengalaminya, berbahagialah karena Dia telah mengucurkan aliran 'air' berkat yg tak akan pernah berhenti di 'kantung' bekal perjalanan kita.

Rencana Allah, adalah rencana kasih sayang Bapa utk anak-Nya.
Banyak cara utk melangkah, namun hanya dengan berdiri dan berjalan dekat, tepat disamping-Nya, 

adalah satu-satunya cara melangkah dgn benar utk menuju kebenaran.
Banyak sinar yg cahayanya memudar di dunia ini, namun hanya terang-Nya yg bersinar semakin terang didalam hati dan memberikan kekuatan untuk mengetahui jalan menuju ke tujuan yg kekal.


Tuhan Yesus Memberkati.

Organ Tubuh Yang Paling Hebat

''Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.'' (Amsal 18:21)

Mata manusia adalah suatu keajaiban, baik dari susunan maupun fungsinya. Sembilan puluh persen informasi yang kita terima datang melewati mata kita. Tanpa mata, kita akan sangat terkendala dalam aktifitas kita. Tetapi mata bukan organ tubuh yang paling hebat. Otak manusia, meski memiliki sekitar 100 milyar sel. dan lebih hebat dari segala komputer yang diciptakan manusia, tetapi otak juga bukan organ tubuh yang paling hebat.

Organ tubuh manusia yang paling hebat ternyata hanya kecil saja dan letaknya tersembunyi karena ada di dalam mulut kita, yaitu, LIDAH. Mari kita baca baik-baik ayat di atas, renungkan dan resapi kata 'hidup' dan kata 'mati'. dan bayangkan arti 'hidup' adalah: bekerja, beribadah, menjadi berkat, warna-warni, hangat, cerah, tertawa, berbahagia, dan seterusnya. Lalu bayangkan arti 'mati' adalah: dingin, suram, kaku, hancur, sedih, marah, dan sebagainya.

Semua arti dari hidup dan mati tersebut, ditentukan oleh lidah. Karena oleh lidah, kita bisa memilih hidup atau mati, pemulihan atau kehancuran. Bagaimana kita memilihnya? Ya, dengan memilih apa yang kita katakan dan ucapkan dalam keseharian kita. Sederhana? Ya! Gampang? Tidak juga! Mari kita mulai dengan langkah pertama yaitu mencari tahu apakah kita: Sering memaki orang jika kita sedang terburu-buru? sering mengutuki perusahaan kompetitor supaya bangkrut? Sering bertengkar dengan teman kita? Atau adakah orang yang menasihati kita supaya jangan mengeluh?

Jika minimal ada satu jawaban 'Ya' atas pertanyaan di atas, maka kita perlu mengadakan perubahan! Mungkin kita punya teman yang juga bermulut tajam, tetapi hidupnya kaya raya. Oya...memang orang tidak akan menjadi miskin jika mulutnya tajam dan beracun. tetapi ketahuilah, bahwa kalau mulutnya beracun, maka hidupnya juga akan beracun, Racun ini akan bekerja pada dirinya, pada orang di sekitarnya, juga pada keluarganya.

Ubahlah perkataan kita supaya bisa menjadi berkat dan memuliakan nama Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati